Turnamen Bulu Tangkis Terhenti, Chou Tien Chen Seperti Anak Sekolah

Tunggal putra Chinese Taipei, Chou Tien Chen, merasa seperti kembali menjadi anak SMA karena tak banyak bertanding.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 21 Apr 2020, 08:40 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 08:40 WIB
Chou Tien Chen
Chou Tien Chen mengalahkan Anders Antonsen di final tunggal putera Indonesia Open 2019 melalui pertarungan ketat 3 gim dengan skor 21-18 24-26 21-15 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Taiwan - Turnamen bulu tangkis dunia terhenti total akibat pendemi corona Covid-19. Chou Tien Ch en pun, merasa seperti kembali menjadi anak SMA karena tak banyak bertanding. 

Turnamen bulu tangkis terakhir yang digelar BWF adalah All England 2020 pada awal Maret. Setelah itu BWF menunda seluruh turnamen karena penyebaran corona makin masif.

Seluruh turnamen bulu tangkis yang dijadwalkan hingga Juni semuanya ditunda, termasuk Piala Thomas dan Uber 2020 serta Indonesia Open 2020. 

Kesibukan pebulu tangkis mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade 2020 juga berkurang. Olimpiade Tokyo 2020 dipastikan ditunda hingga tahun depan. 

"Rasanya seperti saya kembali ke SMA. Tak banyak kompetisi saat SMA, jadi kami hanya bertanding setiap dua atau tiga bulan," kata Chou, seperti dikutip dari situs BWF, Senin (20/4/2020). 

Tunggal putra Chinese Taipei itu berusaha tetap mengambil sisi positif dari situasi yang dialaminya sekarang, terutama fakta tak ada turnamen hingga beberapa bulan ke depan. 

"Sekarang saya bisa menghabiskan waktu dengan mempersiapkan diri menghadapi turnamen, bukan bertanding setiap dua atau tiga pekan. Bagi saya ini waktunya beristirahat dan mengembalikan semangat," imbuh tunggal putra nomor dua dunia tersebut.  

Chou juga berusaha mengambil sisi positif tak bisa bepergian dan mengikuti turnamen bulu tangkis, terutama terkait penundaan Olimpiade Tokyo. 

"Penundaan itu bagus karena memberi saya waktu untuk bersiap. Awalnya saya hanya punya waktu mempersiapkan diri dua atau tiga bulan, sekarang saya punya tambahan satu tahu," kata Chou. 

"Saya jadi punya kesempatan untuk menghabiskan waktu melakukan latihan berbasis sains. Saatnya melatih keseimbangan dan stabilitas. Saya bisa berlatih banyak untuk sisi itu ketimbang kecepatan dan kekuatan. Saya akan memaksimalkan kesempatan ini," imbuh Chou Tien Chen. 

 

 

Tetap Berlatih

Chou Tien Chen
Aksi Chou Tien Chen pebulutangkis asal Taiwan yang menjadi unggulan keempat pada Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (18/7/2019). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Chou Tien Chen melenggang hingga final All England pada turnamen yang diikutinya. Setelah kembali ke rumah, dia dan rekan-rekannya menjalani karantina, tapi masih punya kesempatan berlatih. Ketika karantina berakhir, para pemain bisa pulang ke rumah dan boleh berlatih reguler. 

"Setelah All England saya menjalani karantina selama 14 hari di Chinese Taipei. Pemerintah telah menyiapkan tempat bagi kami berlatih saat menjalani karantina. Kami menghabiskan setengah hari berlatih, setengah hari lainnya di ruang kamar masing-masing. Saya membaca Alkitab secara reguler, jadi merasa tenang dan damai," imbuh Chou.  

Chou juga memberi dukungan dan penghargaan besar kepada tim medis yang bekerja tanpa lelah saat pandemi virus corona seperti ini. 

"Saya harus menjalani tes virus corona (setelah kembali dari All England). Perawat dan dokter datang untuk melakukan tes. Setelah itu, pesawat meminta 10 tanda tangan dari saya. Saya mengiyakan dengan senang hati karena tahu dia akan menggunakan tanda tangan saya untuk menyemangati rekan-rekannya," urai Chou.

"Saya juga berharap seluruh fans bulutangkis dalam kondidi sehat. Menjaga kesehatan sangat penting dalam kondisi krisis seperti ini. Jika kita hidup dalam ketakutan, akan memicu lebih banyak masalah," imbuh dia.   

Sumber: BWF 

Disadur dari Bola.com (Penulis / Editor Yus Mei Sawitri, Published 20/4/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya