Liputan6.com, Manchester - Winger Manchester City, Riyad Mahrez, pernah diincar oleh Liverpool. Namun, ia batal pindah ke Anfield gara-gara Mohamed Salah.
Mahrez mengawali kariernya di Premier League bersama Leicester City. Ia direkrut The Foxes pada tahun 2014 dari klub Le Havre.
Baca Juga
Pemain Aljazair itu tampil apik bersama Leicester. Ia ikut berperan membantu The Foxes menjadi juara Premier League pada musim 2015-16.
Advertisement
Performa Mahrez akhirnya menarik minat Josep Guardiola. Pada tahun 2018, ia pun akhirnya diboyong ke Manchester City.
Mahrez mengaku kariernya bisa saja melewati rute yang berbeda. Sebab pada tahun 2017 lalu, ia pernah sempat didekati oleh Liverpool.
Akan tetapi pada akhirnya ia tak jadi hengkang ke tim asuhan Jurgen Klopp tersebut. Pasalnya Liverpool justru mendatangkan Mohamed Salah dari AS Roma.
"Sebelum menandatangani kontrak dengan Manchester City, ada ketertarikan dari Liverpool pada saya, tetapi begitu mereka mengambil Mohamed Salah, semuanya selesai," ungkapnya pada sesi Instagram Live dengan beIN Sports.
Soal Piala Afrika
Mahrez kemudian angkat bicara soal pelaksanaan Piala Afrika. Ia menganggap perlunya ada perubahan jadwal turnamen tersebut.
Sebab jika tidak diubah, ada potensi besar turnamen itu akan mengganggu jadwal tanding klub-klub Eropa. Selain itu jadwal tersebut juga akan membebani fisik pemain.
"Mari kita membuat Piala Afrika setiap empat tahun sekali dan di musim panas. Kami mencintai Mesir, tidak terlalu panas," serunya.
"Setiap dua tahun dan di musim dingin, itulah mengapa sepak bola Afrika tidak dihormati. Anda memiliki aksi gila-gilaan di klub Anda sendiri, lalu Anda pergi selama dua bulan...," ucapnya.
Advertisement