Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona covid-19 membuat sektor pariwisata terkena dampak paling besar. Tak terkecuali, Pantai Copacabana di Brasil yang selama ini menjadi tujuan turis dunia.
Pantai Copacabana di Rio de Janeiro, Brasil sepi. Tak ada yang berjemur, bermain bola atau sekadar duduk-duduk menikmati sore. Seperti dilansir dari CNNÂ salah satu pelaku wisata menyebut pantai yang biasanya menjadi tempat berkumpul turis dari seluruh dunia itu sedang menngalami momen terburuk.
Miguel Oliveira adalah salah satu bartender di Pantai Copacabana. Hari itu, ia tak membuat minuman untuk pengunjung meski siang menjelang. "Situasi (Pantai Copacabana) tidak pernah seburuk ini," keluhnya.
Advertisement
"Kami buka untuk melihat apakah kami bisa menjual sesuatu, kalau ditutup akan lebih buruk," ucap Miguel yang ragu akan bisnisnya bisa membaik dalam waktu dekat. Untungnya, sewa tempat usahanya ditunda sampai tahun depan.
Pantai yang pernah dibuatkan lagu oleh musisi Barry Manillow ini memang tak pernah sepi dari pengunjung. Empat tahun lalu misalnya, Pantai Copacabana sangat ramai bak jantung dunia ketika Olimpiade diselenggarakan di Brasil.
Tiada kursi kosong di bar dan tiap inci tepi laut sudah dipenuhi wisatawan dari berbagai negara. Kini, pantai ditutup. Masker wajah wajib digunakan. Toko, restoran, bar dan sebagian besar kios tepi pantai, kecuali kepunyaan Miguel sudah ditutup.
Polisi berjaga di sekitar pantai untuk mencegah penyebaran virus corona covid-19. Tak ada suara musik, semuanya sunyi. Sebagai gantinya ada sirene polisi, memperingatkan penduduk setempat yang enggan beranjak dari pantai.
Â
Tanpa Wisman
Brigade Pemadam Kebakaran Maritim, campuran petugas pemadam kebakaran dan penjaga pantai berlalu-lalang meminta orang-orang meninggalkan pasir melalui pengeras suara.
Letnan Kolonel Fernando Melo mengatakan kalau mayoritas wisatawan mau mengikuti aturan penutupan pantai. Tapi masih saja ada satu-dua orang berjalan atau berkumpul di tepi pantai, seperti tak mengetahui alasan Pantai Copacabana kini begitu kosong.
Selain itu, ada satu kelompok hilang yaitu wisatawan mancanegara (wisman). Orang asing memang dilarang masuk ke Brasil untuk sementara waktu. Meski Pantai Copacabana sepi di atas pasirnya, tapi tidak di trotoar dan jalanannya, ada banyak orang berjalan dan para tunawisma.
Sementara Hotel Belmont, ikon di tepi pantai ini, telah ditutup untuk pertama kalinya dalam 97 tahun. Hal itu seperti menandai denyut pariwisata di Pantai Copacabana yang berhenti sementara.
Disadur dari: Kanal Lifestyle.com (penulis Henry, editor Putu Elmira, published 5/6/2020)
Advertisement