Simak Puisi Antirasialisme yang Dibacakan Legenda MU, Pesannya Sangat Kuat

Legenda Manchester United (MU) Eric Cantona membacakan puisi penuh makna ketika dunia sedang bergejolak akibat prasangka rasial.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 14 Jun 2020, 10:15 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2020, 10:15 WIB
Pesepak Bola yang Merambah ke Dunia Seni Peran
Eric Cantona - Legenda Manchester United (MU). (AFP/Stephane de Sakutin)

Liputan6.com, Paris - Legenda Manchester United (MU) Eric Cantona membacakan puisi penuh makna ketika dunia sedang bergejolak akibat prasangka rasial.

Berbicara di Instagram, sosok yang membela MU pada periode 1992-1997 tersebut melantangkan puisi berjudul Dear White Brother karangan Leopold Sedar Senghor.

Cantona bicara menanggapi krisis kemanusiaan yang terjadi di muka bumi. Protes terjadi di berbagai penjuru dunia menyusul tewasnya George Floyd akibat kekerasan polisi di Amerika Serikat, akhir bulan lalu.

Kini berprofesi sebagai aktor, Cantona menganggap pesan puisi Dear White Brother sangat kuat dan bisa membantu pemegang kuasa, dalam hal ini kulit putih, berefelksi.

Berikut puisi Dear White Brother yang dibacakan pengoleksi sembilan gelar bersama MU tersebut:

Terjemahan Inggris

FOTO: Kematian George Floyd Picu Kemarahan Warga Dunia
Demonstan berkumpul untuk mengecam kematian George Floyd di Paris, Prancis, Selasa (2/6/2020). Kematian pria kulit hitam George Floyd saat ditangkap oleh polisi Amerika Serikat memicu kemarahan di sejumlah negara. (AP Photo/Michel Euler, File)

Dear White Brother

When I was born, I was black,

When I grew up, I was black,

When I am in the sun, I am black,

When I am sick, I am black,

When I die, I will be black.

While you, white man,

When you were born, you were pink,

When you grew up, you were white,

When you go in the sun, you are red,

When you are cold, you are blue,

When you are scared, you are green,

When you are sick, you are yellow,

When you die, you will be grey.

So, between you and me,

Who is the colored man?

Terjemahan Indonesia

Saudaraku yang berkulit putih

Saat lahir, saya berkulit hitam,

Saat tumbuh besar, saya berkulit hitam,

Saat sedang berjemur di bawah matahari, saya berkulit hitam,

Saat sakit, saya berkulit hitam,

Ketika meninggal, kulit saya tetap hitam,

Sedangkan kamu, kulit putih,

Saat lahir, kamu berwarna merah muda,

Saat tumbuh besar, kamu berwarna putih,

Saat berjemur di bawah matahari, kamu berwarna merah,

Saat kedinginan, kamu berwarna biru,

Saat ketakutan, kamu berwarna hijau,

Saat sakit, kamu berwarna kuning,

Satat meninggal, kamu akan berwarna abu-abu,

Maka, di antara saya dan kamu,

Siapa yang kulitnya berwarna?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya