Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) memulai Liga Inggris 2020/21 dengan buruk. Setan Merah dipermalukan Crystal Palace 1-3 di Old Trafford, Sabtu, 13 September lalu.
Pada laga itu, Manchester United tampak kehilangan kecepatan. Bahkan, skuat racikan Ole Gunnar Solskjaer ini tidak benar-benar mampu mengalahkan Palace.
Baca Juga
Penampilan MU seperti berbanding terbalik dengan performa menjelang akhir musim lalu. Setan Merah mampu mengamankan posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions.
Advertisement
Malam nanti, Manchester United akan menghadapi Brighton dan Hove Albion di Amex Stadium untuk mengamankan poin pertama musim ini. Namun, laga ini tidak akan mudah bagi Marcus Rashford dan kolega.
Berikut 5 alasan mengapa Manchester United akan sulit mengalahkan Brighton seperti dikutip dari Sportskeeda.
Â
Â
Saksikan Video Manchester United di Bawah Ini
5. Brighton dalam performa bagus
Usai kalah 1-3 dari Chelsea pada pekan pertama Liga Inggris, Brighton and Hove Albion bangkit. The Seagull terlihat sebagai tim tangguh dengan memenangkan tiga pertandingan terakhirnya.
Kemenangan 3-0 atas Newcastle United di Liga Inggris dilengkapi dengan dua hasil gemilang di Piala Liga Inggris. Brighton menang 4-0 atas Portsmouth dan mengalahkan Preston North End 2-0.
Â
Â
Advertisement
4. Manchester United terlalu banyak tekanan
Aktivitas Manajer Manchester United di bursa transfer musim panas berharap mendapatkan dukungan. Tapi, sejauh ini Setan Merah baru merekrut Donny van de Beek dari Ajax.
Transfer itu terjadi lebih karena hubungan Edwin van der Sar dengan MU daripada kecerdasan bisnis Ed Woodward. Meski kedatangan Van de Beek disambut baik, membeli gelandang bukan prioritas dari Solskjaer.
Suporter MU telah mengekspresikan rasa frustasi mereka di media sosial. Hal jelas menambah tekanan bagi MU. Ditambah lagi, kekalahan 0-3 dari Crystal Palace pada laga pembuka Liga Inggris menambah tekanan itu.
Â
Â
3. Kurangnya kualitas kedalaman skuat
Kurangnya kualitas kedalaman skuat akan terus menghantui Manchester United sepanjang musim ini. Hal itu akan terjadi jika Ole Gunnar Solskjaer tidak mendapat tambahan pemain berkualitas.
Pada saat musim lalu berakhir, para pemain MU tampak lelah lantaran terlalu banyak bermain. Fakta sederhananya adalah kesenjangan yang besar antara para starter MU dan pemain pengganti.
Jesse Lingard atau Andreas Pereira bukan pengganti Bruno Fernandes. Scott McTominay sedang berkembang tetapi belum tampil sebaik Nemanja Matic. Sedangkan Daniel James harus menempuh jalan panjang untuk bisa mendekati level dengan Marcus Rashford.
Victor Lindelof dan Harry Maguire tampak goyah di belakang. Eric Bailly adalah cadangan yang hebat, tapi tidak ada yang mengatakan kapan dia bisa menjauh dari ruang perawatan.
Â
Advertisement
2. Rekor buruk tandang Manchester United vs Brighton
Amex Stadium tak bersahabat untuk Manchester United. Dari empat laga terakhir di kandang Brighton tersebut, MU hanya menang sekali. MU menang 3-0 atas Birghton di musim lalu ketika para pemainnya tampil dengan performa terbaik.
Kembali menjamu MU, Brighton akan lebih siap kali ini. Tentu laga ini tidak akan mudah dijalani anak asuh Ole Gunnar Solskjaer.
Â
Â
1. Kelelahan dan perbedaan fisik yang nyata
Kecuali Paul Pogba dan Nemanja Matic, tak ada pemain Manchester United yang benar-benar dominan secara fisik. Bahkan. Pogba dan Matic tidak terlalu hebat dalam hal duel udara.
Lebih buruk lagi, sejumlah pemain MU hampir sedikit mendapat istirahat. Bruno Fernandi memperkuat Timnas Portugal di UEFA Nations Leagues setelah musim lalu berakhir.
Harry Maguire baru dibebaskan dari penjara Yunani, belum lama ini. Pogba baru saja pulih usai tertular virus Covid-19. MU bahkan tidak memiliki pramusim yang tepat untuk mempersiapkan musim baru.
Semetnara para pemain Brighton relatif lebih baik dalam mendapatkan istirahat. Mereka akan sangat bersemangat untuk menghadapi MU.
Advertisement