Varian Baru Covid-19 Bisa Bikin Liga Inggris Ditunda

Inggris sedang direpotkan varian baru Covid-19. Liga Inggris juga terancam.

oleh Thomas diperbarui 21 Des 2020, 20:06 WIB
Diterbitkan 21 Des 2020, 20:06 WIB
ilustrasi liga inggris
ilustrasi liga inggris (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta- Inggris sedang direpotkan dengan munculnya varian baru virus corona Covid-19 pada pertengahn Desember 2020 ini. Situasi ini juga bisa mengancam kelanjutan kompetisi sepakbola Liga Inggris.

Varian baru virus corona Covid-19 di Inggris ini menyebar lebih cepat dibanding virus aslinya. Meski diyakini tak lebih mematikan, namun kewaspadaan tinggi tengah diberlakukan di Eropa.

Menurut laporan media Inggris The Telegraph, varian baru Covid-19 ini juga bisa menggancam agenda olahraga di negeri Ratu Elizabeth itu. Beberapa laga Liga Inggris bisa saja ditunda.

Liga Inggris sendiri sedang memasuki masa-masa padat. Klub-klub bisa bermain hanya senang dua hari saja. Apalagi tradisi kaga Boxing Day juga akan tetap dilangsungkan.

"Olahraga tingkat atas diberitahu untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dari varian" 70 persen "yang lebih menular dari Covid-19," demikian pemberitaan The Telegraph akhir pekan kemarin.

Saksikan Video Menarik Ini

Lockdown

ilustrasi liga inggris
ilustrasi liga inggris (Liputan6.com/Abdillah)

London dan Wilayah Tenggara Inggris sudah diberlakukan lockdown lagi guna mencegah penularan varian baru Covid-19. Lockdown ini telah merusak rencana perayaan Natal dan Tahun Baru warga.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa pemerintah telah memberlakukan lockdown jelang periode Natal yang ketat di London dan tenggara Inggris, alasannya karena jenis baru Virus Corona COVID-19 corona berada "di luar kendali".

Di Luar Kedali

Mengutip Channel News Asia, Senin (21/12/2020), Hancock memperingatkan bahwa langkah-langkah ketat dapat tetap berlaku sampai vaksin Virus Corona COVID-19 diluncurkan sepenuhnya.

"Kami bertindak sangat cepat dan tegas," kata Hancock kepada Sky News, membenarkan perintah "tinggal di rumah" dan penutupan toko-toko tidak penting yang mempengaruhi sekitar sepertiga dari populasi Inggris.

"Sayangnya strain baru itu di luar kendali. Kami harus mengendalikannya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya