Bola Ganjil: Klub Sepak Bola Mainan Putra Joseph Stalin

VVS MVO memiliki kisah menarik yang justru hadir dari luar arena, terutama karena dukungan putra Joseph Stalin.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 15 Mei 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2021, 00:30 WIB
ilustrasi BOLA GANJIL
VVS MVO memiliki kisah menarik yang justru hadir dari luar arena, terutama karena dukungan putra Joseph Stalin. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak banyak yang mengenal VVS MVO. Nama panjang klub tersebut juga justru membuat khalayak makin bertanya.

Voenno Vozdushnye Sily Moskovskogo Voiennogo Okrouga secara harafiah berarti Klub Angkatan Udara Wilayah Militer Moskow.

Berdiri pada 1944, mereka berafisiliasi dengan sekolah penerbangan di ibu kota Uni Soviet. Seperti klub olahraga lain di Uni Soviet, VVS MVO memiliki tim di sejumlah cabang. Ada tiga yang populer, yakni hoki es, basket, dan sepak bola.

Tim hoki es dan basket mencatat kesuksesan. VVS MVO mampu menjadi juara Uni Soviet di sejumlah kesempatan.

Wakil sepak bola bukannya tidak berusaha. VVS MVO mampu merebut tiket promosi ke kasta tertinggi sejak 1946. Capaian terbaik adalah menduduki peringkat empat liga pada 1950 serta masuk semifinal piala domestik setahun berselang.

VVS MVO hanya bertahan hidup selama sembilan tahun. Meski sebentar, klub itu memiliki kisah menarik yang justru hadir dari luar arena.

Saksikan Video Berikut Ini

Awal Kemunculan

ilustrasi BOLA GANJIL
ilustrasi BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

VVS MVO hadir selepas Perang Dunia II. Pada masa ini, sepak bola Uni Soviet didominasi dua klub CSKA dan Dinamo. Mengandalkan dukungan institusi masing-masing, yakni militer (CSKA) dan polisi rahasia (Dinamo), keduanya membebaskan pemain terbaik dari tugas membela negara. Dengan begitu hegemoni mereka di lapangan terjaga.

CSKA dan Dinamo juga menggunakan kekuatan mereka untuk merekrut bintang asal klub yang terkapar karena perang.

Beruntung VVS MVO juga memiliki pengaruh besar. Tidak tanggung-tanggung, sosok penting di balik mereka adalah Vasily Dzhugashvili, putra Joseph Stalin.

Lahir di Kremlin pada 1921, tidak lama sebelum ayahnya terpilih menjadi pemimpin Partai Komunis Uni Soviet, Vasily ditakdirkan untuk mencapai banyak hal. Namun semua berubah ketika ibunda, Nadezhda Illiluyeva, meninggal dunia saat dirinya berusia 11 tahun.

Stalin kemudian berhenti mengasuh. Tanpa ibu dan ayah, Vasily besar dengan bantuan pembantu rumah tangga. Siang dan malam dia dijaga polisi rahasia. Kehidupan ini membuat Vasily lemah dalam akademis dan kerap menenggak minuman keras.

Semua berubah ketika Vasily masuk angkatan udara setelah Stalin turun tangan pada 1938. Dia perlahan naik pangkat, terutama saat Perang Dunia II. Dia menunjukkan keberanian dan keahlian usai menembak jatuh dua pesawat musuh.

Tahun 1947 dia menjabat Letnan Jenderal dan jadi panglima VVS MVO setahun berselang.

Ambisi Vasily

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Vasily memiliki ambisi besar untuk klub olahraga VVS MVO. Dia ingin menghadirkan tim yang mampu bersaing melawan para elite. Berbagai usaha pun dilakukan demi mencapainya. Salah satunya lewat pembangunan kompleks olahraga dekat Taman Gorky.

Sayang, pada awal keberadaannya, kinerja VVS MVO dalam berbagai displin olahraga tidak semuanya memuaskan. Dia mulai menginstruksikan klub untuk merekrut pemain tim lain.

Setelah hasil buruk tim hoki es pada 1948, Vasily membentuk tim baru yang seluruhnya berisi eks penggawa Spartak. Tim semakin kuat usai mendatangkan kiper CSKA dua tahun berselang.

Tim ini berbuah prestasi. Dari sini VVS MVO tanpa kesulitan mendatangkan pemain terbaik. Apalagi Vasily menawarkan berbagai keuntungan yang bertentangan dengan prinsip komunis, mulai apartemen, promosi militer, hingga gaji tinggi.

Tim sepak bola juga mengalami peningkatan dalam skuat. Pemain berprestasi seperti Vsevolod Bobrov direkrut, plus pelatih Gaioz Jejelava yang membawa Dinamo Tbilisi berprestasi.

 

Tanpa Perlindungan Ayah

ilustrasi Sepak Bola
ilustrasi Sepak Bola (Liputan6.com/Abdillah)

Sayang proses itu terhambat ketika Stalin meninggal tahun 1953. Vasily tidak lagi mendapat perlindungan dari sang ayah.

Pada akhir April, kurang dari dua bulan setelah Stalin wafat, dia ditangkap atas perintah Lavrenti Beria, sosok penting di balik Dinamo. Vasily dan Beria saling membenci dalam menyikapi Nikolai Starostin, pendiri Spartak.

Beria beberapa tahun sebelumnya juga menahan dan mengasingkan Starostin karena Spartak kerap menghalangi langkah Dinamo. Namun, Vasily ingin menggunakan jasanya.

Vasily dituduh berkhianat dan terlibat propaganda anti-Soviet. Beruntung, Beria kemudian juga ditahan dan dieksekusi pada akhir tahun.

Peristiwa ini menyelamatkan Vasily dari hukuman mati. Namun, dia tetap harus menjalani hukuman penjara dan kerja paksa selama delapan tahun.

Vasily akhirnya dibebaskan tahun 1960, mendapat pensiun dan tempat tinggal, serta bisa mengenakan seragam militer lagi. Namun dia ditangap tiga bulan kemudian, sebelum kembali dilepas setahun berselang untuk diasingkan ke Kazan. Di sana Vasily meninggal karena kecanduan alkohol, menjelang ulang tahun ke-41.

VVS MVO juga tidak bertahan lama tanpa dukungannya. Meski faktor ekonomi juga berperan, kebijakan Nikita Khrushchev mencoret setiap institusi yang berhubungan dengan Stalin ditenggarai jadi penyebab utama.

Klub itu tidak pernah mencapai puncak di Uni Soviet. Tapi, kisahnya meninggalkan warisan menarik tentang betapa berbahayanya pengaruh politik di sepak bola.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya