Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU dilaporkan sudah memiliki dua kekhawatiran atas kinerja Ralf Rangnick di ruang ganti klub Liga Inggris tersebut.
Seperti diketahui, pelatih asal Jerman itu dipekerjakan sebagai pengganti manajer lama MU Ole Gunnar Solskjaer pada bulan lalu. Dia sudah memenangkan tiga dari lima pertandingan pertamanya.
Advertisement
Baca Juga
Namun, kekalahan mengerikan MU dri Wolves Senin malam lalu, tampaknya membuat klub mengalami kemunduran lagi.
MU awalnya berharap performa tim akan membaik ketika mereka memilih untuk memecat Solskjaer menyusul kekalahan tandang 4-1 di Watford.
Setan Merah memang berhasil mengalahkan Burnley, Norwich dan Crystal Palace di bawah asuhan Rangnick. Tapi, mereka juga gagal mengalahkan Newcastle, Young Boys, dan Wolves sejak penunjukannya.
Masalah Besar
Kekalahan dari Wolves dirasa sangat menyedihkan, sehingga membuat para pemain MU banyak dikecam karena menunjukkan kurangnya upaya mereka pada pertandingan itu.
Bahkan, Luke Shaw menyinggung masalah yang lebih besar di dalam klub ketika dia mengakui beberapa pemain 'tidak ada di sana bersama'.
Sekarang, Rangnick juga mendapat kritikan dan disebut telah mengambil reputasi sebagai 'penyendiri dan terlalu percaya diri' di belakang layar.
Advertisement
Bukan Pertanda Baik
Sebutan belum diketahui apakah itu muncul dari petinggi klub atau berasal dari para pemain. Yang jelas tentu saja, itu bukan pertanda baik untuk minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang.
Rangnick tiba dengan harapan besar, setelah bekerja dengan sangat baik di tim seperti RB Leipzig, Hoffenheim dan Schalke di masa lalu.
Di Bawah Standar
Namun setelah enam pertandingan, penampilan MU tetap di bawah standar dengan suasana di sekitar klub yang turun ke titik terendah baru.
Apakah dia bisa membalikkan keadaan, bisa dimulai dengan pertandingan Piala FA Senin nanti melawan Aston Villa. Tapi, sekarang MU menghadapi krisis lain dengan musim yang dijanjikan semakin buruk dari minggu ke minggu.
Advertisement
Penantang
Pada awal musim, banyak yang mengharapkan performa MU berubah, sehingga mereka bisa kembali menantang gelar Liga Inggris.
Namun, situasinya kembali berbeda, dan jika hasil dan penampilan MU gagal memenuhi harapan, klub mungkin tidak bisa mengikuti kompetisi di Liga Champions musim depan.