Liputan6.com, Jakarta - Greysia Polii akhirnya resmi pensiun sebagai atlet bulu tangkis. Setelah 30 tahun menggeluti dunia yang sudah membesarkan namanya, wanita kelahiran 11 Agustus 1987 ini memutuskan untuk gantung raket.
Greysia Polii berpamitan kepada publik badminton dalam acara bertajuk Testimonial Day Greysia Polii. Acara ini berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022) pagi WIB, sebelum digelar final Indonesia Masters.
"Perjalanan panjang dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai cita-cita dari kecil. Itu semua tidak akan tercapai tanpa dukungan dari masyarakat Indonesia, keluarga, dan semuanya," kata Greysia dalam sambutannya.
Advertisement
"Tidak jarang saya merasa letih dan betul-betul tidak ingin melanjutkan. Tetapi, kasih dan cinta dari Indonesia terus memberikan saya kekuatan."
"Terima kasih karena setia mendukung saya dan semua atlet Indonesia. Sehingga kami bisa terus berprestasi setinggi mungkin mengharumkan nama Indonesia. Terima kasih buat bangsa Indonesia," ucap wanita berusia 34 tahun tersebut.
"Darah saya bulu tangkis, semoga bisa berkontribusi lebih baik untuk olahraga Indonesia, khusunya bulu tangkis. Saya mau melayani kembali."
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Juara di kandang sendiri
Prestasi puncak Greysia Polii selama 14 tahun sebagai karier profesional adalah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu. Selain itu, pasangan gandan putri ini juga menjuarai Indonesia Masters 2020.
"Selama belasan tahun, saya terus lalui tetapi mimpi untuk juara di kandang sendiri nggak pernah tercapai. Sampai akhirnya pada 2020 saya bisa juara bersama Apriyani di sini. Saya berterima kasih pada Tuhan, masih dikasih kesempatan satu kali juara di sini," kata Greysia soal prestasinya di turnamen super BWF level 500 itu.
"Dia (Apri) mau aja dikomentari sama saya, dia mau aja nurut sama saya. Saya juga bingung. Tapi, terima kasih karena dia menginspirasi saya untuk berlatih di usia yang sudah tidak muda. Lima tahun ini adalah lima tahun yang berharga buat saya. I love you, Sis," ucap Greysia melanjutnya.
Â
Advertisement
3 kata untuk Greysia
Dalam acara Testimonial Day Greysia Polii, Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna mengatakan ada tiga kata yang sangat melekat pada Greysia. "Cerdas, multitalenta, dan pejuang yang tidak kenal lelah," katanya.
"Cerdas, dia bisa bersaing dengan pemain-pemain yang lebih muda dan kuat dengan cara mengamati serta berimprovisasi," papar Agung. "Multitalenta, selain olahraga, Greysia juga bisa memainkan alat musim seperti piano, gitar, dan drum.
"Pejuang yang tidak kenal lelah, keluar dari Olimpiade London 2012 terus berjuang, 2014 medali emas Asian Games, dan puncaknya besama apriyani Rahayu dengan meraih emas Olimpiade 2020," imbuh Agung.
Â
Terima kasih
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan pecinta bulu tangkis merasa sedih dan seolah tidak ikhlas dengan keputusan pensiun Greysia Polii. "Tetapi, kita harus mengikhlaskan Greysia," ucapnya.
"Tap, dia tidak akan hilang dari bulu tangkis. Sebab, di darahnya ada bulu tangkis, raket, dan alat bulu tangkis lainnya."
"Kami sampaikan terima kasih kepada Greysia yang sudah mengharumkan nama Indonesia baik di singel event maupun multi event. Terima kasih juga untuk keluarganya, semoga lahir Greysia Polii baru," kata Menpora.
Â
Advertisement
Pertandingan Ekshibisi
Dalam acara ini, digelar juga pertandingan ekshibisi Greysia Polii yang melibatkan sejumlah pebulu tangkis top dunia. Mereka antara lain Anthony Sinisuka Ginting, Jonathan Christie, Hendra Setiawan, Yuta Watanabe, Tai Tzu Ying, dan Wang Chi-Lin.
Meski hanya ekshibisi, pertandingan berlangsung dengan seru dan penuh kegembiraan yang menghibur para penonton di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Greysia berpasangan dengan Anthony Ginting dan Wang Chi-Lin melawan Jonatan Christie, Hendra Setiawan. dan Tai Tzu Ying di pertandingan pertama. Tim Greysia menang dengan skor 11-8.
Di pertandingan kedua, Greysia berpasangan dengan Yuta Watanabe dari Jepang. Pasangan ini mengahadapi duet Sapsiree Taerattanachai dari Thailand dan pebulu tangkis China Wang Yilyu. Greysia/Yuta kalah 10-11.
Terakhir, dimainkan pertandingan empat lawan empat. Greysia di tim A bersama, Jongkolphan Kititharakul, Shin Seung Chan, Thinaah Muralitharan. Sementara di tim B diperkuat Gabriela Stoeva, Ashwini Ponnappa, Misaki Matsutomo, Huang Dongping. Laga ini dimenangkan tim A dengan skor 7-5.