Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengungkap faktor utama yang menjadi pertimbangan pihaknya dalam mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB).
Seperti diketahui, PSSI pada Jumat (28/10/2022) lalu telah menggelar emergency meeting bersama seluruh jajaran Executive Committee (Exco) di Kantor PSSI yang berlokasi di GBK Arena, Senayan.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Hasil rapat tersebut memutuskan bahwa KLB, yang sejatinya digelar pada akhir tahun 2023, dimajukan waktu penyelenggaraannya. Iwan Bule mengungkap hal itu dilakukan demi memastikan kembali bergulirnya kompetisi yang menjadi marwah sepak bola Indonesia.
Advertisement
“Tanggal 28 kemarin kita melakukan rapat emergency exco, di mana kita berdiskusi cukup lama untuk menyikapi situasi sepak bola. Kita melihat bahwa ekosistem sepak bola kita berhenti. Ekosistem itu ada di kompetisi Liga 1, 2, 3,” katanya.
“Dengan ekosistem itu, banyak orang yang terlibat. Kalau berhenti, maka berhenti pula mereka menggantungkan hidup pada sepak bola. Saya tidak ingin mengorbankan mereka” sambung Iwan Bule saat melakukan kunjungan ke SCTV Tower, Selasa (1/11/2022).
Berangkat dari pertimbangan tersebut, jajaran eksekutif PSSI memilih untuk mempercepat KLB. Upaya tersebut juga menjadi bagian dari langkah federasi sepak bola Tanah Air demi memenuhi rekomendasi TGIPF agar kompetisi sepak bola Tanah Air diizinkan kembali bergulir.
Sekadar informasi, TGIPF di bawah pimpinan Mahfud MD memang sempat mengajukan rekomendasi terkait insiden di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 jiwa. Pihaknya meminta agar Iwan Bule beserta jajan mundur dari posisinya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral terhadap korban.
“Kita mengusahakan (agar kompetisi) bisa jalan. Kita menyikap butir (rekomendasi) TGIPF bahwa pemerintah pemerintah tidak mengizinkan kompetisi kalau tidak KLB,” sambungnya.
Menghindari Gesekan
Lebih lanjut, Iwan Bule memaparkan bahwa sejatinya hanya ada dua anggota PSSI (voter) yang mengusulkan untuk mempercepat KLB. Kedua anggota tersebut adalah Persis Solo dan Peresebaya Surabaya.
Jumlah tersebut belum cukup untuk memaksa dimajukannya waktu KLB, jika mengacu pada Statuta PSSI. Namun, adanya suara dari Exco serta pertimbangan untuk menghindari gesekan di tubuh PSSI membuat Iwan Bule akhirnya menyepakati percepatan KLB.
“Kita tahu baru dua klub yang mengajukan KLB, di mana menurut aturan itu belum memenuhi kuorum, tetapi kita tidak ingin (masalah) itu berlarut-larut, voter bersilang pendapat. Saya takut ada gesekan psikologis atau fisik, maka kita memutuskan untuk KLB,” bebernya.
Advertisement
Kirim Surat ke FIFA
Sebagai informasi, PSSI telah mengirim surat kepada FIFA terkait usulan percepatan KLB pada Senin (31/10/2022) kemarin.
Dalam surat tersebut, federasi sepak bola Tanah Air menyatakan bahwa KLB rencananya akan dihelat pada 18 Maret 2022.
Adapun agenda tersebut akan didahului dengan Kongres Biasa pada 7 Januari 2023 untuk menetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).