Banyak Pemain Cedera dan Pasti Lelah, Guardiola dan Klopp Geram dengan Jadwal Piala Dunia 2022

Pep Guardiola dan Jurgen Klopp mengecam jadwal Piala Dunia 2022, yang akan membuat para pemain didera kelelahan yang sangat setelah turnamen itu berakhir

oleh Yo Kavya diperbarui 10 Nov 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2022, 16:00 WIB
Foto: Kesedihan Son Heung-min Saat Mengalami Cedera Hingga Terancam Gagal Tampil di Piala Dunia 2022
Pemain asal Korea Selatan itu pun harus meninggalkan lapangan lebih cepat karena cedera yang ada di tulang wajah dekat mata kirinya itu. (AP/Daniel Cole)

Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengecam jadwal Piala Dunia 2022 yang akan membuat para pemain sangat kelelahan pada pertengahan tahun depan.

Tak hanya itu, Guardiola juga menganggap jadwal Piala Liga Inggris sangat konyol, karena berlangsung hanya beberapa hari setelah partai final Piala Dunia 2022 Qatar.

Pelatih yang bernama lengkap Josep "Pep" Guardiola Sala itu tidak akan menyalahkan para pemainnya karena terganggu dengan jadwal yang ada. Apalagi, lanjutnya, mantan presiden FIFA Sepp Blatter mengakui bahwa memilih Qatar sebagai tuan rumah adalah 'kesalahan'.

Pada tahun 2010, anggota Komite Eksekutif (Exco) FIFA memberikan suara 14-8 mendukung Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Seperti dilansir Daily Mail, sejak beberapa waktu terakhir, Guardiola memang menjadi sosok yang cukup vokal dalam menyuarakan soal kepadatan jadwal pertandingan. Guardiola takut justru klub yang harus mendapatkan kerugian karena gelaran Piala Dunia di musim dingin.

Ia mengaku sangat peduli terhadap kondisi para pemain, utamanya setelah pertarungan di Qatar nanti. Bukan tidak mungkin, para pemain bisa mengalami cedera karena jadwal yang padaat untuk banyak ajang.

“Saya merasa itu hanya akan menjadi mandi, pijat, mandi, pijat untuk memulihkan para pemain demi pertandingan berikutnya. Ini gila, terlalu banyak pertandingan untuk para pemain,” ujarnya dilansir Independent.

“Bagi saya, itu bukan masalah karena memiliki dua minggu libur dan kemudian kami berada di Abu Dhabi (di kamp pelatihan), tetapi bagi para pemain, itu terlalu banyak.”

Menurutnya, keputusan untuk menggelar Piala Dunia pertama kalinya di musim dingin membuat banyak pihak perlu menakar soal dampak setelahnya. Ia menilai pemain bisa menjadi sangat kelelahan ketika memasuki akhir musim, pada Bulan Maret dan April mendatang.

 

Pertama Kali

pep guardiola
Manajer Manchester City Pep Guardiola saat mendampingi timnya melawan Manchester United di Old Trafford, Manchester, 26 Oktober 2016. (AFP/Oli Scarff)

“Lihatlah berapa banyak cedera yang telah terjadi sebelum Piala Dunia dan, setelahnya, tidak ada yang tahu (dampaknya), karena ini adalah pertama kalinya (terjadi di musim dingin),” pungkasnya.

“Saya merasa kami harus memberi banyak perhatian pada bagaimana perasaan para pemain setelah Piala Dunia dan pada bulan Maret dan April 2023 mendatang.

Guardiola memberi ilustrasi Manchester City menjamu Chelsea di putaran ketiga Piala Carabao pada putaran ketiga Piala Carabao pada Rabu (9/11/2022), lalu menghadapi Brentford di Liga Inggris pada Sabtu (12/11/2022).

"Kami memiliki Piala Dunia yang gila dan para pemain tidak bisa beristirahat. Saya mengerti jika ada pemain  yang takut mengalami cedera menjelang Piala Dunia.”

Guardiola mengatakan juga, jika ada pemain yang cedera, itu tidak akan mengubah apa pun dalam memenangkan Liga Premier atau tidak. Tetap pemain yang cedera akan melewatkan Piala Dunia.

“Saya cukup yakin itu akan ada di pikiran para pemain. Saya akan sama.'

Bersalah

Dan Guardiola mengakui dia tidak tahu berapa banyak pemain yang akan tersedia dan bahkan bercanda tentang harus memainkan staf backroom-nya.

"Lebih baik tidak memikirkannya," tambahnya. 'Jika kami tidak memiliki pemain internasional kami, OK pergi dengan akademi - atau dengan beberapa fisioterapis!'

Liga Premier dilanjutkan pada Boxing Day dan Guardiola percaya itu adalah contoh lain dari sepak bola Inggris yang tidak membantu klubnya.

"Di Jerman, pertandingan pertama mereka setelah Piala Dunia adalah 20 Januari - kami mulai pada 26 Desember," kata mantan pemain gelandang bertahan, yang setuju bahwa dampak penuh pada pemain tidak akan terlihat sampai akhir musim.

Kecaman lain juga datang dari Pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Ia mengatakan bahwa dunia sepak bola bersalah terhadap para pemain yang akan absen pada Piala Dunia 2022 karena cedera.

Cedera

Foto: Daftar 6 Pemain Top yang Terancam Absen di Piala Dunia 2022 Qatar Akibat Cedera Bersama Klub yang Dibelanya
N'Golo Kante. Gelandang bertahan Chelsea berusia 31 tahun ini terancam tidak akan tampil bersama Timnas Prancis di Piala Dunia 2022 Qatar yang akan menjadi Piala Dunia keduanya setelah edisi 2018. Saat ini ia tengah mengalami cedera otot kaki yang didapatnya saat The Blues bermain imbang 2-2 dengan Totenham Hotspur di pekan ke-2 Liga Inggris 2022/2023 (14/8/2022). (AFP/Glyn Kirk)

Sejumlah nama terkenal seperti Paul Pogba, N'Golo Kante, Diogo Jota dan Timo Werner dinyatakan absen dalam turnamen empat tahunan tersebut karena mengalami cedera.

Sebagian besar cedera dialami ketika para pemain tersebut membela timnya dalam liga domestik masing-masing.

Padahal, Piala Dunia 2022 sudah di depan mata. Turnamen itu akan dimulai 20 November hingga 18 Desember mendatang di Qatar. Piala Dunia kali ini menjadi edisi yang berbeda dari sebelumnya. Sebab, pelaksanaannya dilakukan pada akhir tahun.

Sementara itu, beberapa pemain lain seperti Son Heung-min, Romelu Lukaku, Paulo Dybala, Ben Chilwell, dan Reece James juga diragukan tampil.

"Saya benci topik ini. Masalah ini sangat jelas, dan tidak ada yang menyebutkannya satu kali sampai tiga atau empat minggu sebelum Piala Dunia," ucap Klopp dilansir dari laman resmi ESPN.

Menurut Klopp, masalah khusus mengenai pemain cedera dalam satu musim dan tidak bisa bermain di Piala Dunia bukan hal baru.

Setelah musim yang panjang, itu terjadi di mana-mana di dunia. Namun, sekarang memulai Piala Dunia seminggu setelah pertandingan terakhir merupakan risiko yang lebih besar. Tidak ada yang peduli dengan itu dan bagaimana menghadapi permasalahan ini.

“Kami semua bersalah karena membiarkan itu terjadi sejak awal. Sekarang kami merasakan situasi tersebut dan harus mengikutinya."

"Para pemain yang cedera dan tidak bisa tampil di Piala Dunia adalah bencana, tetapi bagaimana kami bisa mengubahnya?"

"Kami harus mengatur pemain kami untuk pergi ke sana, bermain dan melakukan yang terbaik untuk negara mereka."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya