Punya Pusat Latihan Standar Internasional, Tenis Meja Indonesia Diharapkan Bisa Berprestasi Lagi

Indonesia punya pusat latihan tenis meja berstandar Internasional. Diharapkan bibib-bibit berbakat lahir untuk mengharumkan nama Indonesia.

oleh Thomas diperbarui 30 Nov 2022, 00:18 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 12:51 WIB
Ilustrasi Tenis Meja
Ilustrasi Tenis Meja (Photo by Wan San Yip on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta- Berdirinya pusat latihan tenis meja standar internasional di Jakarta, Manggung Xiom Table Tennis Center mendapat apresiasi dari mantan Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Dia yakin adanya pusat latihan mewah ini akan membuat tenis meja Indonesia bisa berprestasi lagi.

Ahmad Riza Patria turut hadir hadir langsung dalam grand opening Manggung Xiom Table Tennis Center di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Grand opening tersebut juga ditandai dengan duel persahabatan antara timnas tenis meja Indonesia melawan Malaysia akhir Oktober lalu

"Saya atas nama pribadi menyambut baik atas diselenggarakannya pertandingan ini antara Indonesia Malaysia yang diselenggarakan di Manggung Xiom Table Tenis," kata Riza dalam keterangan tertulis.

Riza juga mengapresiasi berdirinya pusat latihan tenis meja standar Internasional di Jakarta. Harapannya infrastruktur ini dapat memberikan semangat kepada atlet untuk menghadirkan prestasi terbaik mereka.

"Saya juga mengapresiasi pihak-pihak swasta yang telah membangun dan menyelenggarakan pertandingan ini," kata Riza.

"Insya Allah dengan adanya kegiatan ini tidak hanya memberikan semangat kepada atlet Indonesia tetapi juga memotivasi menghadirkan prestasi terbaik mereka," tambahnya.

Harapan

Ahmad Riza Patria saat menghadiri laga timnas tenis meja Indonesia melawan Malaysia
Ahmad Riza Patria saat menghadiri laga timnas tenis meja Indonesia melawan Malaysia

Lebih lanjut, politikus asal Partai Gerindra itu juga berharap berdirinya Manggung Xiom Table Tennis Center menjadi momentum untuk bersatunya Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) yang dirundung dualisme kepengurusan sejak 11 tahun silam.

"Kita tahu sudah sekian tahun atlet terbaik Indonesia belum bisa berlaga di turnamen internasional karena masih adanya perbedaan antara dua kelompok kepengurusan sehingga atlet kita belum bisa mengikuti kejuaraan. Tentu kita berharap dalam waktu dekat kedua kelompok bisa legowo dan mengalah demi kepentingan bangsa dan atlet," harap Riza.

"Saya ikut mewakili warga berharap perbedaan ini bisa dicarikan solusi terbaiknya sehingga bisa rukun damai. Sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan pembinaan dan bagi atlet kita yang baru dan lama bisa memberikan kontribusi terbaiknya," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya