Liputan6.com, Jakarta Luis Rubiales akhirnya memilih mundur dari posisi sebagai Presiden Sepak Bola Spanyol atau RFEF. Ini buntut dari kasus cium pemain wanita Spanyol, Jeni Hermoso yang menjadi sorotan usai Piala Dunia Wanita 2023 lalu.
Saat ini, Luis Rubiales juga sedang menjalani sanksi 90 hari tak boleh beraktivitas sebagai presiden RFEF. Dan, pria berkepala plontos itu umumkan pengunduran dirinya di London saat diwawancara oleh Piers Morgan.
Dia mengatakan mundur dari posisinya. Dia tak akan kembali usai sanksinya berakhir, demikian isi wawancara dua jam dengan Piers Morgan yang menghebohkan jagat sepak bola.
Advertisement
"Mundur? ya, saya harus melakukannya karena saya tak bisa melanjutkan pekerjaan saya. Saya ambil keputusan ini usai memastikan kepergian saya akan memberi stabilitas kepada federasi agar Spanyol bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030," katanya seperti dikutip Marca.
"Saya sudah laporkan pengunduran diri saya sebagai presiden RFEF. Setelah sanksi diberikan FIFA, plus pemeriksaan lain terhadap saya, sudah jelas saya tak bisa kembali ke posisi saya."
Luis Rubiales Tetap Merasa Tak Bersalah
Piers Morgan pun sudah mengumumkan kabar mengejutkan ini lewat media sosialnya. Dia menjadi orang pertama yang mendengarkan kabar ini secara langsung.
Sedangkan Luis Rubiales berusaha untuk mengungkapkan isi hatinya lewat media sosial. Dia tetap merasa tak bersalah dengan apa yang sudah terjadi.
"Saya akan mempertahankan harga diri saya. Saya akan mempertahankan rasa tak bersalah saya. Saya punya keyakinan di masa depan. Saya yakin dengan kebenaran. Terimakasih semuanya," tulisnya di media sosial X diiringi moji bendera Spanyol.
Dalam surat pengunduran dirinya, Luis Rubiales juga mengaku sudah mundur dari posisi lainnya yaitu vice president UEFA.
Advertisement
Luis Rubiales Minta Maaf atas Keteledorannya
Insiden terjadi pada perayaan kemenangan Spanyol pada Piala Dunia Sepak Bola Wanita 2023 atau FIFA Women's World Cup 2023, Minggu (20/8/2023). Tim Matador sukses menjadi kampiun setelah mengalahkan tim Inggris 1-0 pada pertandingan final yang berlangsung di Stadium Australia, Australia.
Selebrasi awalnya berjalan normal. Namun publik mulai terusik saat melihat prosesi pengalungan medali. Rubiales yang terlihat sangat girang tiba-tiba mencium bibir Hermoso saat memberi ucapan selamat.
Momen ini tertangkap kamera dan langsung viral di media sosial. Kecaman pun bermunculan.
Rubiales awalnya tidak merasa bersalah. Dia bahkan menganggap pertanyaan mengenai kejadian itu merupakan hal bodoh. Namun tekanan demi tekanan membuatnya berubah. Belakangan, pria kelahiran Las Palmas itu akhirnya menyampaikan permohonan maaf resmi melalui rekaman video.
"Saya akui, saya salah," kata Rubiales lewat komentar resmi melalui video yang disebar RFEF.
"Itu terjadi tanpa itikad buruk pada momen yang sangat berlebihan," Rubiales menambahkan.
Jenni Hermoso Merasa Tidak Nyaman
Hermoso sebenarnya merasa tidak nyaman dengan perlakuan Rubiales. Dalam rekaman video yang disebar oleh El Mundo, wanita berusia 33 tahun itu mengaku tidak menyukai ciuman colongan tersebut. Namun komentar berbeda disampaikan Hermoso pada komentar resmi yang dikirim federasi ke kantor berita EPA.
Menurutnya, kejadian itu merupakan insiden spontan antara dua pihak yang sudah mengenal baik.
"Itu adalah sikap timbal-balik yang benar-benar spontan yang dipicu oleh kegembiraan yang luar biasa karena bisa memenangkan Piala Dunia," ujar Hermoso dalam pernyataan resmi tersebut.
"'Presiden' dan saya punya hubungan yang baik, perilakunya dengan kami semua selalu berada di peringkat 10 (dari 10) dan ini adalah sikap kasih sayang dan rasa terima kasih yang alami."
Advertisement