Liputan6.com, Jakarta - Mali harus mengakui keunggulan Prancis 1-2 pada semifinal Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (28/11/2023). Kekalahan diderita setelah mereka kehilangan satu pemain.
Pelatih Mali Soumalia Koulibaly menilai anak asuhnya telah bermain dengan baik melawan Prancis U-17. Hanya saja permainan mereka berubah ketika Souleyane Sanogo diganjar kartu merah usai melakukan pelanggaran keras terhadap Sadi Aymen pada menit ke-55.
Baca Juga
“Kami mendapatkan kartu merah dan pertandingan menjadi sulit. Kami berusaha menciptakan kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Tapi sayang, kami tidak bisa melakukan yang terbaik,” kata dia usai pertandingan.
Advertisement
Dalam pertandingan tersebut, Mali terlebih dulu mencetak gol lewat tendangan kapten Ibrahim Diarra pada tambahan waktu babak pertama. Bermain dengan 10 pemain menyebabkan kekuatan Mali melemah. Prancis pun berhasil mencetak dua gol pada babak kedua yang diciptakan Yvann Titi dan Ismail Bouneb.
Sebelum memasuki babak kedua, Koulibali telah memompa semangat anak asuhnya di jeda istirahat babak pertama. Tetapi hal itu tidak cukup untuk mengalahkan Prancis yang bermain dengan apik. Dengan kekalahan ini, Mali gagal lolos ke final Piala Dunia U-17.
Mali Fokus Tantang Argentina di Peringkat Ketiga
“Saya telah memberikan masukan kepada anak-anak dan berharap mereka bisa menikmati permainan. Kami pikir, kami tidak beruntung ketika wasit memberikan kartu merah. Saya yakin seharusnya tidak diberikan kartu merah,” keluhnya.
Setelah kalah dengan Prancis, Mali kini fokus menatap laga peringkat ketiga melawan Argentina. Sang pelatih sangat ingin meraih kemenangan agar bisa pulang membawa medali.
“Saya sangat termotivasi dan saya sangat gembira dengan permainan yang dilakukan tim kami. Kami ingin membawa pulang medali,” harapnya.
Advertisement
Argentina Kalah Lewat Adu Penalti
Mali menghadapi Argentina yang kalah melalui adu penalti dari Jerman. Gol Paris Brunner membawa Jerman unggul lebih dahulu. Argentina lalu balik memimpin lewat dua gol Agustin Ruberto.
Namun, setelah Jerman kembali unggul berkat aksi Brunner dan Max Moerstedt, Argentina tak menyerah dan Ruberto berhasil cetak hattrick sekaligus memaksa skor jadi 3-3.
Di babak adu penalti, eksekutor Jerman yakni Eric da Silva Moreira, Robert Ramsak, Fayssal Hatchaoui, dan Paris Brunner sukses menunaikan tugas. Sedangkan algojo Argentina Franco Mastantuono dan Claudio Echeverri melihat tendangan mereka urung berbuah gol.