Candra Wijaya Perkenalkan Badminton 3 vs 3, Bisa Jadi Solusi Baru Prestasi Indonesia di Olimpiade

Permainan badminton 3 vs 3 diperkirakan akan booming sehingga bisa jadi solusi bagi Indonesia ketika mulai dipertandingkan di Olimpiade.

oleh Thomas diperbarui 14 Agu 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 13:00 WIB
Lolos ke Semifinal, Gregoria Mariska Tunjung Jaga Asa Medali Olimpiade Paris 2024
Kemenangan atas Ratchanok Intanon sekaligus mengantar Gregoria Mariska Tunjung berlaga di semifinal bulu tangkis tunggal putri selama Olimpiade Paris 2024. (Antonin THUILLIER/AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Cabang olahraga bulu tangkis atau badminton Indonesia sedang berada di titik terendah. Untuk pertama kalinya sejak 2012, Indonesia gagal mendapatkan satupun medali emas pada Olimpiade 2024 yang baru selesai di Paris, Prancis.

Indonesia cuma memperoleh perunggu di bulu tangkis dari nomor tunggal putri berkat Gregoria Mariska Tunjung pada Olimpiade Paris 2024. Untungnya angkat besi dan panjat tebing untuk pertama kalinya bisa mempersembahkan medali emas.

Candra Wijaya, pebulutangkis yang memperoleh emas di Olimpiade Sydney 2000 juga tak memungkiri bahwa mempertahankan prestasi bulutangkis Indonesia di Olimpiade kini semakin berat. Untuk itu, Candra dan Komunitas Bang Bro yang didirikan oleh Bambang Brodjonegoro ingin mengenalkan nomor 3 vs 3 atau triple ke masyarakat Indonesia.

Nomor ini, kata Candra, bisa menjadi alternatif terbaru bagi Indonesia untuk meraih prestasi emas kembali di kancah Olimpiade.

"Saya merasakan betapa sulitnya dan beratnya untuk mencapai prestasi, maka nomor triple ini bisa menjadi solusi untuk bisa terus mendukung prestasi bulu tangkis di Indonesia," kata Candra dalam tayangan YouTube Hendri Satrio, Senin (12/8/2024).

Candra lalu menjelaskan, nomor triple ini cukup unik karena tak melibatkan banyak pergerakan fisik dalam bertanding. Ia justru menyatakan, nomor triple ini lebih banyak mengandalkan strategi tim.

"Nomor triple ini sangat menarik, karena selain tak terhalang faktor usia dan fisik, nomor ini sangat bermain strategi, kecepatan dan kerja sama menjadi faktor utama, jadi bisa dikembangkan juga selain nomor single, double, dan mixed double," kata Candra.

Jadi Alternatif bagi Indonesia di Olimpiade

Gregoria Mariska Tunjung vs Tereza Svabikova: Grup G Olimpiade Paris 2024
Pebulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berusaha menempatkan bola di depan net saat menghadapi wakil Republik Ceska, Tereza Svabikova pada laga terakhir Grup G nomor tunggal putri cabor bulutangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Rabu (31/7/2024). Gregoria Mariska Tunjung menang straight-game 21-12, 21-18. (Dok. NOC Indonesia/Naif Muhammad Al'as)

Senada dengan Candra, Bambang yang juga mantan Menristek Dikti juga menilai nomor triple ini bisa menjadi alternatif bagi prestasi Indonesia di Olimpiade.

Saat ini triple badminton memang belum dipertandingkan di Olimpiade tapi tidak menutup kemungkinan akan diterima di masa mendatang sehingga Indonesia harus bersiap dari sekarang.

Harapan pada Badminton 3 vs 3

Bambang berkaca dari olahraga basket nomor 3 vs 3 yang dahulunya hanya rekreasi kini juga sudah menjadi bagian di Olimpiade. 

"Basket 3-on-3, voli pantai, bahkan panjat tebing yang sudah memberikan kita emas, itu semua mulanya rekreasi, kini sudah menjadi bagian dari Olimpiade," kata Bambang.

"Jadi mudah-mudahan nomor triple juga bisa menjadi alternatif prestasi baru dalam bidang bulutangkis," lanjutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya