Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) dikenal luas karena akademinya yang menghasilkan banyak pemain berbakat. Namun, tidak semua lulusan dari akademi ini mampu mempertahankan karier cemerlang mereka setelah meninggalkan Old Trafford.
Memang, MU merupakan klub yang memiliki reputasi baik dalam mencetak pemain bintang. Contoh yang paling terkenal adalah Class of 92, yang meliputi David Beckham, Paul Scholes, Gary Neville, Phil Neville, dan Ryan Giggs, yang berhasil meraih kesuksesan luar biasa.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, ada juga nama-nama seperti Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo yang telah menunjukkan performa gemilang bersama The Red Devils. Khususnya Kobbie Mainoo, yang masih muda, memiliki potensi besar untuk menjadi bintang di masa depan.
Advertisement
Namun, meskipun akademi MU telah melahirkan banyak talenta, tidak semua pemain yang lulus dari sana dapat bersinar di tim utama. Pertanyaannya adalah, siapa saja di antara mereka yang tidak berhasil mencetak prestasi yang sama?
1. Jesse Lingard
Jesse Lingard merupakan salah satu talenta dari akademi Manchester United yang pernah mengalami momen-momen luar biasa, seperti saat ia mencetak gol penentu di final Piala FA 2016 melawan Crystal Palace. Selama masa pinjamannya di West Ham United pada tahun 2021, ia menunjukkan performa yang mengesankan dengan mencetak sembilan gol dalam 16 pertandingan di Premier League, yang menjadi puncak kariernya.
Namun, setelah kembali ke Manchester United, karier Lingard mengalami penurunan yang signifikan. Ia kemudian memilih untuk bergabung dengan Nottingham Forest alih-alih kembali ke West Ham United. Sayangnya, setelah menjalani satu musim yang kurang memuaskan di Forest, Lingard mencoba peruntungannya di FC Seoul, tetapi tampaknya ia belum mampu menemukan kembali ritme permainan yang membuatnya bersinar di masa lalu.
Advertisement
2. Willy Kambwala
Pemain muda yang berasal dari Prancis ini masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Namun, debutnya bersama Villarreal setelah berpindah dari Manchester United dengan nilai transfer sebesar 11,5 juta euro tidak berjalan sesuai harapan.
Ia baru tampil dua kali di LaLiga, dan dalam salah satu pertandingan tersebut, ia mendapatkan kartu merah. Meskipun usianya baru 20 tahun, awal perjalanan kariernya di Spanyol menimbulkan keraguan di kalangan pengamat sepak bola.
3. Brandon Williams
Williams pernah menunjukkan potensi yang baik saat bermain sebagai bek kiri di United, namun masa pinjamannya di Norwich City pada musim 2021/2022 tidak berhasil menjadi langkah awal yang diharapkan.
Ia juga terlibat dalam beberapa kontroversi di luar lapangan, seperti insiden penggunaan gas tawa sebelum kecelakaan mobil. Sekarang, di usianya yang ke-24, Williams masih belum menemukan klub baru, yang membuat prospek kariernya semakin tidak jelas.
Keberadaan Williams di United sempat menjanjikan, tetapi situasi yang dihadapinya di Norwich City menunjukkan bahwa tidak semua langkah karier dapat berjalan sesuai rencana.
Kontroversi yang menyertainya semakin memperburuk citranya, dan kini ia harus menghadapi kenyataan pahit sebagai pemain tanpa klub. Dengan semua tantangan yang dihadapinya, masa depan Williams tampak semakin suram dan penuh ketidakpastian.
Advertisement
4. Adnan Januzaj
Januzaj pernah dianggap sebagai bintang masa depan Manchester United setelah penampilan mengesankannya saat debut di era kepelatihan David Moyes. Namun, perjalanan kariernya setelah meninggalkan klub tersebut terkesan datar dan tidak menarik.
Selama lima musim berseragam Real Sociedad, performanya tidak dapat dikatakan buruk, tetapi juga tidak mencolok. Meskipun ia menjadi bagian dari tim yang meraih kemenangan di Copa del Rey 2020, Januzaj tidak bermain di final, yang semakin menambah kesan bahwa kariernya tidak memenuhi ekspektasi, terutama bagi pemain yang berasal dari Belgia ini.
5. Timothy Fosu-Mensah
Seorang bek yang berasal dari Belanda menghadapi kesulitan dalam kariernya akibat cedera yang mengganggu performanya. Setelah bergabung dengan Bayer Leverkusen, ia mengalami cedera ligamen lutut yang cukup serius, sehingga hanya mampu tampil sebanyak 30 kali dalam kurun waktu tiga setengah musim.
Belakangan ini, Fosu-Mensah dilaporkan telah kembali berlatih dengan Ajax, namun masa depannya masih tetap dalam ketidakpastian. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ia berusaha untuk kembali ke performa terbaik, tantangan yang dihadapinya masih cukup besar.
Advertisement
6. Cameron Borthwick-Jackson
Bek kiri tersebut pernah mendapatkan kepercayaan dari Louis van Gaal, namun setelah meninggalkan MU, kariernya mengalami penurunan yang signifikan. Setelah mengalami berbagai kegagalan di sejumlah klub, seperti Slask Wroclaw dan Ross County, saat ini ia tidak memiliki klub sama sekali. Kariernya yang menjanjikan berakhir dengan kekecewaan, menggambarkan betapa sulitnya perjalanan kariernya setelah masa gemilangnya.
Perjalanan kariernya yang dulunya cerah kini dipenuhi dengan tantangan yang berat. Kehilangan tempat di tim utama dan tidak adanya klub untuk bernaung membuatnya harus merenungkan langkah-langkah selanjutnya dalam karier sepak bolanya.
7. Scott Wootton
Wootton merupakan salah satu pemain yang muncul pada masa akhir kepelatihan Sir Alex Ferguson. Setelah resmi menjadi bagian dari Leeds United, sebagian besar perjalanan kariernya dihabiskan di liga-liga yang lebih rendah di Inggris.
Saat ini, ia memperkuat Wellington Phoenix yang berlaga di A-League Australia. Namun, performanya jauh dari harapan yang seharusnya dicapai oleh seorang lulusan akademi United. Kini, ia bermain di Wellington Phoenix di A-League Australia, tetapi jauh dari gemilang yang diharapkan dari lulusan akademi United..
Advertisement