Liputan6.com, Jakarta - Akun instagram conspiraciestheory mengunggah video aktor Hollywood Tom Hanks dan istrinya Rita Wilson. Seperti ini narasi yang diungkap dalam video tersebut:
Tom Hanks Pura-Pura Terinfeksi Virus Corona?
Aktor Tom Hanks mengaku dirinya positif terinfesi voirus corona COVID-19 bersama sang istri saat sedang berada di Australia
Advertisement
Namun, nama Tom Hanks kini terseret setelah Oprah dikabarkan ditangkap karena terlibat dalam perdagangan seks bersamaan dengan Harvey Weinstein.
Menurut kabar QAnon, Tom Hanks belum lama ini ditangkap terkait kasus perdagangan seks dan kabar dirinya terkena COVID-19 hanya palsu untuk menutupi kasus itu.
Kabar lanjutnya menuturkan Tom sedang ditahan di kamar hotelnya di Australia dan menolak kembali ke AS.
Kasus ini juga menyeret nama-nama selebriti tersohor lainnya seperti Celine, Dion, Ellen DeGeneres, Joe Bidden, hingga Bill Clinton
Semua nama yang disebut tadi nantinya akan mengklaim bahwa mereka terkena vorus corona untuk menghindari tuduhan kegiatan pelecehan seksual pada anak
Harvey Weinstin dilaporkan membocori nama-nama tersebut demi mendapat keringanan hukuman yang tadinya divonis 55 tahun penjara menjadi 23 tahun saja
Tak hanya video, akun instagram conspiraciestheory juga menambahkan narasi dalam unggahannya.
Ini isinya:
Setelah kematian miliarder asal AS Jeffrey Epstein (60) yang terlibat kasus prostitusi anak di bawah umur, satu persatu rahasia kalangan elite mulai terbongkar. Termasuk pengedaran obat yang sangat terkenal di kalangan elite liberal Hollywood yang dibuat dengan menyiksa anak-anak terlebih dahulu, yakni Adrenochrome.
Menurut kabar dalam QAnon, Harvey Weinstein yang merupakan tersangka kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan setuju pada sebuah kesepakatan atas testimoninya di pengadilan untuk membongkar ratusan rahasia Hollywood, seperti pedofilia, perdagangan anak, dan bisnis obat Adrenochrome.
Akibat testimoninya tersebut, Harvey yang tadinya dijatuhi hukuman 55 tahun sekarang hanya menjadi 23 tahun penjara di pengadilan New York, Rabu (11/3). Ia menyediakan testimoni atas nama-nama penting dari Pangeran Andrew asal Inggris, mantan presiden AS Bill Clinton, mantan wakil presiden AS Joe Bidden, Tom Hanks, Oprah, John Travolta, Podesta, Madonna, Ellen DeGeneres, dan ribuan lainnya yang pernah terlibat dengan Jeffrey Epstein.
Jeffrey Epstein sebelum juga membuat sebuah kesepakatan sama halnya dengan Harvey Weinstein dan konsekuensi yang didapat Jeffrey adalah memalsukan bunuh diri di dalam penjara sebagai ganti testimoninya. Follow @conspiraciestheory for more!
Sejak 19 Maret 2020, unggahan tersebut telah dilihat 283.157 kali dan disukai 34.080 kali.
Benarkah Tom Hanks pura-pura terinfeksi virus corona untuk pengalihan isu? Jangan percaya sebelum cek fakta!
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com akan mengawali penelusuran dari QAnon yang dijadikan sumber dalam unggahan akun Instagram conspiraciestheory.
Dalam artikel berjudul, What Is QAnon? The Craziest Theory of the Trump Era, Explained yang dimuat Daily Beast pada 20 Maret 2020 disebutkan bahwa QAnon adalah teori konspirasi pro-Donald Trump.
QAnon muncul dari serangkaian petunjuk rahasia yang mulai diposting online pada Oktober 2017 di forum 4Chan sebelum akhirnya bermigrasi ke 8Chan.
Salah satu yang mereka yakini, ada komplotan elite global, yang terdiri atas sejumlah tokoh Hollywood, Partai Demokrat, dan agen-agen intelijen yang bertanggung jawab atas hampir semua kejahatan di dunia.
Mereka juga percaya, elite yang sama berusaha untuk menjatuhkan Trump, yang mereka lihat sebagai satu-satunya harapan dunia untuk mengalahkan 'deep state'.
Istilah deep state merujuk pada apa yang dianggap teori konspirasi sebagai kolusi dan kronisme ada dalam sistem politik AS dan merupakan pemerintahan tersembunyi di dalam pemerintah yang dipilih secara sah.
Pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia saat ini juga menjadi lahan basah bagi QAnon dan teori-teori konspirasinya.
Artikel berjudul QAnon conspiracy theories about the coronavirus pandemic are a public health threat yang dimuat The Conversation menyebut, dari Februari ingga pekan kedua Maret, QAnon mengikuti jejak Trump soal meremehkan ancaman virus penyebab COBID-19 dan menyebutnya sebagai hoaks.
Tom Hanks Ditangkap di Australia?
Artikel COVID-19 conspiracy about Hollywood arrests, CEO exits gets an F for “Fiction” yang dimuat www.aap.com.au menyebut, kabar bahwa Tom Hanks 'ditangkap 48 jam lalu' dalam kasus paedofilia dan ditahan di sebuah kamar hotel di Australia dan menolak dipulangkan ke AS mulai beredar pada 15 Maret 2020.
Faktanya, tidak benar Tom Hanks ditahan. Tidak ada satu pun pernyataan aparat Australia soal penahanannya.
Pada 12 Maret, sang aktor mengunggah pesan di Twitter, memberitahukan bahwa ia dan istrinya, Rita Wilson positif COVID-19.
— Tom Hanks (@tomhanks) March 12, 2020
Tom Hanks dan istrinya kemudian Pasangan itu kemudian keluar dari rumah sakit di Gold Coast pada 17 Maret 2020, namun tetap harus melakukan isolasi diri untuk memastikan mereka bebas dari virus pemicu COVID-19. Baca selengkapnya di sini.
Oprah Ditangkap terkait Harvey Weinstein?
Kabar itu bahkan membuat Oprah Winfrey sendiri kaget. "Baru dapat telepon yang menyebut namaku sedang trending. Dikaitkan dengan hal palsu yang mengerikan. Itu tidak benar. Tidak pernah digerebek atau ditangkap. Hanya sedang menjaga kebersihan dan menjaga jarak dengan seluruh dunia. Tetap aman semuanya," kata dia di akun Twitternya
Bagaimana dengan selebritis lainnya seperti Celine Dion, Ellen DeGeneres, Joe Bidden, hingga Bill Clinton?
Tidak ada pernyataan pihak berwenang terkait keterkaitan nama-nama itu dengan kasus yang menjerat Harvey Weinstein. Tak ada juga laporan persidangan yang menyebut nama-nama itu terlontar dari mulut terdakwa.
Pada Maret 2020 Celine Dion dilaporkan pernah menjalani tes COVID-19 usai mengalami flu. Ia bahkan menunda jadwal konsernya.
Hasilnya, flu yang dialami penyanyi asal Kanada itu negatif COVID-19. Baca selengkapnya di sini. Tidak ada bukti ia mengaku positif COVID-19 untuk lari dari jerat hukum.
Hal lain yang bisa diklarifikasi klaim bahwa Harvey Weinstein yang tadinya dijatuhi hukuman 55 tahun sekarang hanya menjadi 23 tahun penjara di pengadilan New York, Rabu 11 Maret. Alasan pengurangan hukumannya konon adalah karena ia mengeluarkan testimoni yang menyeret nama-nama besar.
Seperti dikutip dari The Guardian, Harvey Weinstein dijatuhi hukuman 23 tahun penjara pada hari Rabu 11 Maret 2020 di Pengadilan New York. Bukan 55 tahun seperti dalam klaim.
Advertisement
Kesimpulan
Tidak ada satupun klaim yang diajukan dalam akun instagram conspiraciestheory adalah fakta. Tidak ada satupun yang didukung bukti kuat. Unggahan seperti itu fiksi belaka. QAnon, yang disebut sebagai sumber informasi, adalah kumpulan teori konspirasi belaka.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Data: Eka M
Advertisement