Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik alami kenaikan moderat pada Selasa, (21/1/2025). Hal ini setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan berlakukan tarif baru pada Meksiko dan Kanada.
Mengutip BBC, Selasa (21/1/2025), saham mendatar hingga menguat setelah Presiden AS Donald Trump berjanji dalam pidato pelantikannya untuk membawa zaman keemasan bagi Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Donald Trump menjanjikan agenda yang ambisius termasuk reformasi perdagangan, pajak lebih rendah dan pemotongan peraturan pemerintah yang berpotensi meningkatkan laba perusahaan.
Advertisement
Namun, beberapa ekonom memperingatkan tindakan tersebut juga dapat meningkatkan inflasi yang dapat mendorong bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga.
"Kami berpikir tarif 25 persen untuk Meksiko dan Kanada, karena mereka mengizinkan sejumlah besar orang, Kanada juga pelaku penyalahgunaan yang sangat buruk, sejumlah besar orang untuk masuk dan fentanyl untuk masuk,” ujar Donald Trump.
Trump juga mengatakan tarif baru pada China dapat bergantung apakah kesepakatan dicapai atas masa depan TikTok. “Jika China memblokir perjanjian semacam itu, itu akan menjadi tindakan yang agak bermusuhan,” kata Trump.
Namun, ia menuturkan, AS belum siap mengenakan tarif pada semua impor negara tersebut. Selama kampanye pemilihan, Trump menjanjikan tarif universal sebesar 10 persen dan akan memukul China dengan pajak impor sebesar 60 persen.
Ia menuturkan, tarif akan membuat warga AS lebih kaya meski kritikus mengatakan biaya itu kemungkinkan akan dibebankan kepada konsumen. Presiden Donald Trump juga mengatakan akan membuat layanan pendapatan eksternal untuk mengumpulkan semua tarif, bea dan pendapatan dari sumber asing.
Pada perdagangan Selasa pekan ini di bursa saham Asia, indeks Hang Seng naik 1 persen. Indeks Nikkei 225 menguat 0,1 persen dan indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,2 persen. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,6 persen.
Sementara itu, dolar AS kembali menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya termasuk pound dan euro.
Investor Cermati Agenda Trump
"Sentimen pasar terpukul selama penandatanganan perintah eksekutif oleh Presiden Trump di Ruang Oval,” ujar Chief Market Analyst KCM Trade, Tim Waterer.
"Investor mendengar rincian yang lebih eksplisit mengenai agenda tarif Trump, yang sedikit menodai suasana pasar,” ia menambahkan.
Analis lain memperingatkan kalau kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih akan mendorong ketidakpastian di pasar.
"Beberapa jam pertama pemerintahan Trump telah menggarisbawahi lingkungan kebijakan akan kembali dinamis dan pasar harus bersiap untuk hadapi volatilitas,” ujar Chief Investment Strategist Bank Saxo, Charu Chanana.
Adapun bursa saham AS tutup pada Senin untuk memperingati Hari Martin Luther King Jr.
Advertisement
Bursa Asia Kompak Perkasa Usai Donald Trump Janji Zaman Keemasan AS
Sebelumnya, bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik dibuka menguat pada perdagangan hari Selasa. Penguatan Bursa Asia ini terjadi karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan yang akan diumumkan Presiden AS Donald Trump setelah pelantikannya.
Mengutip CNBC, Selasa (21/1/2025), indeks saham acuan Nikkei 225 Jepang memulai hari dengan kenaikan 0,52%, sementara Topix naik 0,33%.
Sementara itu, Kospi Korea Selatan mulai diperdagangkan 0,97% lebih tinggi, sementara Kosdaq naik 0,62%.
Indeks saham S&P/ASX 200 Australia memimpin kenaikan di Asia, naik 1,2%.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong terakhir diperdagangkan pada 20.278, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI sebesar 19.925,81.
Data dari LSEG menunjukkan, indeks Hang Seng mencapai level tertinggi sejak 31 Desember selama perdagangan intraday hari Senin karena kenaikan pada perusahaan siklus konsumen dan perawatan kesehatan.
Beberapa bank sentral di Asia akan bersidang akhir minggu ini. Bank Sentral Malaysia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tetap pada 3% pada hari Rabu.
Bank of Japan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya dari 23 Januari hingga 24 Januari. Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, telah mengisyaratkan niat untuk menaikkan suku bunga.
Otoritas Moneter Singapura akan bertemu pada hari Jumat.
Bursa AS
Di AS, pasar ditutup karena hari libur umum Martin Luther King Jr. Day.
Harga saham berjangka AS lebih tinggi setelah pelantikan Donald Trump dan janjinya tentang "zaman keemasan" baru bagi AS. Dia juga mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif, tetapi tidak termasuk kenaikan tarif.
Kontrak berjangka yang terkait dengan S&P 500 naik 0,5%, sementara kontrak berjangka Nasdaq 100 naik 0,6%. Kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 221 poin, atau 0,5%.