Liputan6.com, Jakarta - Beredar video yang diklaim sebagai pembacaan Alquran saat pembukaan sidang Senat Amerika Serikat (AS) yang dihadiri Presiden Donald Trump.
Video menampilkan Presiden Turmp dan sejumlah orang dalam forum resmi. Pada video terdengar lantunan ayat Alquran. Donald Trump pun terlihat terdiam saat ayat-ayat dalam kitab suci Agama Islam dilantunkan.
Baca Juga
Video tersebut diunggah akun Youtube Helmi Adam Channel, pada 1 April 2020 dan telah ditonton sebanyak 2.783 kali.
Advertisement
Pada unggahan video, diberi keterangan sebagai berikut:
"Presiden dan Senat AS Membuka Sidang Dengan Alqur an".
Benarkah ayat alquran dibacakan saat pembukaan sidang Senat AS dan Presiden Donald Trump? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim ayat Alquran dibacakan saat sidang Senat AS dan Presiden Donald Trump. Dengan menjadikan logo ABC NEWS yang ada di pojok kanan bawah pada tayangan video sebagai bahan petunjuk penelusuran.
Penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci 'trump listen to the Quran abc news', penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Old video of interfaith service viral as Donald Trump offers Islamic prayers amid coronavirus pandemic" yang dimuat situs altnews.in, pada 28 Maret 2020.
Ternyata, klaim yang mengaitkan pembacaan Alquran dalam acara yang yang dihadiri Donald Trump dengan konteks saat ini di mana pandemi COVID-19 sedang terjadi juga menyebar di negara lain.Â
Dalam artikel itu disebutkan, video berdurasi 3 menit dengan klaim 'Donald Trump bergabung dengan umat Islam untuk berdoa agar virus corona segera berlalu, setelah gagal presiden AS gagal mengatasinya' viral di India.Â
Apa sebenarnya konteks dari video tersebut?Â
Ternyata itu adalah video lama yang sama sekali tak ada kaitannya dengan pandemi COVID-19 dan pembukaan sidang Senat AS.
Artikel berjudul "Ini Ekspresi Donald Trump Saat Dengar Lantunan Ayat Suci Alquran" yang dimuat liputan6.com, pada 24 Januari 2017 menampilkan potongan gambar yang identik dengan video klaim.
Artikel tersebut menyatakan, pada Sabtu, 21 Januari 2017, sehari setelah mengucap sumpah sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menghadiri acara National Prayer Service di Washington National Cathedral.
Presiden Trump meluangkan waktu setidaknya selama satu jam dalam acara yang ditujukan untuk mempererat persatuan bangsa. Lebih dari dua lusin pemuka lintas agama didaulat membacakan doa, termasuk muslim.
Pemuka agama Islam diwakili Imam Mohamed Magid dari All Dulles Area Muslim Society Center.
Ia mengumandangkan azan atau panggilan saat untuk umat muslim. Kemudian, dua ayat Alquran dilantunkan.
Adapun ayat yang ia pilih adalah dari Surat Al-Hujurat ayat 13, yang diterjemahkan dari tafsirq.com: Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Surat kedua yang dipilih Imam Magid adalah Ar-Rum ayat 22, yang memiliki makna: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Juru bicara untuk Magid mengatakan, ayat Alquran yang dipilih telah disetujui oleh pejabat Washington National Cathedral, yang menjadi panitia penyelenggara.
"Setelah pemilihan presiden, ada banyak isu terkait muslim. Ada banyak pertanyaan terkait kesetiaan muslim pada negara. Ayat-ayat itu sengaja dilantunkan untuk menyampaikan pesan bahwa kita sejatinya harus saling bersatu dan menghormati perbedaan, karena Allah telah mengatakannya seperti itu," kata Rizwan Jaka, dewan pemimpin All Dulles Area Muslim Society.
Advertisement
Kesimpulan
Rekaman pembacaan ayat-ayat Alquran dalam acara yang dihadiri Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah video lama dari tahun 2017.Â
Itu tak ada kaitannya dengan pembukaan sidang Senat maupun wabah COVID-19 yang kini sedang terjadi. Video itu merekam acara National Prayer Service di Washington National Cathedral pada 21 Januari 2017.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement