Cek Fakta: Pelaku Penyiksaan Kucing hingga Tewas Bukan Warga Malaysia

Viral beredar kabar pelaku penyiksaan kucing yang videonya viral merupakan WN Malaysia. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Mei 2020, 13:19 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 13:19 WIB
Gambar Tangkapan Layar Video Pelaku Penyiksaan Kucing
Gambar Tangkapan Layar Video Pelaku Penyiksaan Kucing

Liputan6.com, Jakarta - Video seekor kucing yang diinjak hingga tewas oleh tiga wanita beredar di media sosial. Informasi ini disebarkan oleh akun Facebook Nasrudin Nasrudin pada 8 Mei 2020.

Akun Facebook Nasrudin Nasrudin mengunggah gambar tangkapan layar dari video penyiksaan kucing. Akun Facebook Nasrudin Nasrudin kemudian menyebut ketiga wanita pelaku penyiksaan kucing tersebut merupakan warga Malaysia.

"Astaghfirullah tiga wanita jahat Kristen injak kaki anak kucing tewas asal negara Malaysia," tulis akun Facebook Nasrudin Nasrudin.

Konten yang disebarkan akun Facebook Nasrudin Nasrudin telah 5.300 kali dibagikan dan mendapat 1.600 komentar warganet.

 


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang tiga wanita asal Malaysia yang diklaim sebagai pelaku penyiksaan kucing yang videonya viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "injak kucing". Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai peristiwa penyiksaan seekor kucing tersebut.

Satu di antaranya artikel berjudul "Terungkap, TKP dan Motif Pelaku di Video Injak Anak Kucing sampai Mati" yang dimuat situs kompas.com pada 8 Mei 2020.

TEGUCIGALPA, KOMPAS.com - Kamis (7/5/2020) viral video 3 perempuan injak anak kucing sampai mati. Faktanya, ada sedikit perbedaan dari kabar yang berembus di media sosial. Sebelumnya diberitakan bahwa lokasi direkamnya video injak kucing ini diduga di Malaysia.

Bahkan, seorang penduduk Negeri "Jiran" ada yang membuat laporan tentang anak kucing diinjak ke kepolisian agar pihak berwenang dapat menelusuri kasus ini. Namun dari penelurusan yang dilakukan Kompas.com terkait kebenaran fakta ini, ternyata lokasi kejadiannya di Honduras.

Video keji ini juga merupakan rekaman lawas, yang kabarnya telah diunggah media Honduras, Teleceiba Internacional, pada 8 Desember 2015. Untuk motif pelaku, diketahui ketiga perempuan itu memiliki kelainan jiwa yang mencari kepuasan nafsu dengan menginjak hewan seperti kucing dan anjing. Sebuah akun Facebook berbahasa Melayu menuliskan, aksi-aksi ini dan seterusnya direkam dan dijual sekitar 2.000-3.000 peso (Rp 600.000-900.000) di dark web.

Disebutkan pula, video kejam seperti ini sangat populer di kalangan crush-fetish, julukan komunitas tersebut. Beredar kabar juga bahwa para pelaku telah ditangkap dan bakal diadili di persidangan. Video 3 perempuan injak kucing sampai mati ini mulai viral di Twitter pada Kamis (7/5/2020).

Rekaman video yang sebelumnya diduga terjadi di Malaysia ini memperlihatkan tiga perempuan melakukan tindakan kejam kepada seekor anak kucing.

Hewan mungil berbulu putih-hitam ini dianiaya, diinjak-injak bergantian, dengan seutas tali diikat di lehernya untuk mencegah kucing malang itu kabur. Sontak anak kucing malang itu meronta-ronta kesakitan.

Namun ketiga perempuan tanpa belas kasihan terus menyiksanya, hingga ajal menjemput si kucing. Seorang penduduk Negeri "Jiran" bernama Mohammad Azroy Bin Norazmi kemudian membuat pengaduan ke Polis Diraja Malaysia di Selangor.

Laporan tertanggal 7 Mei pukul 17.48 waktu setempat itu menyatakan dirinya telah melihat video di Facebook tentang penganiayaan terhadap kucing. Dilansir dari media Malaysia Astro Awani Jumat (8/5/2020), Ketua Polisi Daerah Ampang Jaya, Asisten Komisioner Noor mengatakan, pihaknya telah menerima laporan kejadian itu dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

 


Kesimpulan

Kabar tentang tiga wanita asal Malaysia yang diklaim sebagai pelaku penyiksaan kucing ternyata tidak benar.

Video penyiksaan kucing hingga tewas merupakan video yang pernah viral pada 2015 lalu. Peristiwa tersebut terjadi di Honduras. Ketika pelaku juga merupakan merupakan warga Honduras.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya