Liputan6.com, Jakarta - Mulai dari nasi goreng hingga pizza 70 ringgit, atau sekitar Rp263 ribu, daging wagyu begitu tenar di Malaysia. Namun, keaslian daging tersebut kini dipertanyakan, menurut penulis Shazwina Zakaria, seperti dikutip dari Says, Selasa (8/4/2025).
Pasalnya di Malaysia, siapa pun dapat menyebut daging sapi mereka "wagyu." Tidak seperti Jepang, Negeri Jiran tidak memiliki undang-undang yang mendefinisikan apa sebenarnya wagyu itu. Itu berarti restoran dan kedai makan dapat menempelkan kata "wagyu" pada hampir semua hal dan kebanyakan dari orang di sana tidak akan tahu perbedaannya.
Baca Juga
Dijelaskan bahwa Jepang menilai wagyu dari A1 hingga A5 berdasarkan marbling, kualitas lemak, dan tekstur daging. Kemudian di Amerika Serikat (AS), mereka memiliki Asosiasi Wagyu untuk memastikan Anda mendapatkan daging asli.
Advertisement
Berdasarkan trik pemasaran sejauh ini, pelanggan diminta memerhatikan daging sapi "gaya Wagyu" yang biasanya tampak berurat, bukan wagyu asli. Lalu, ada campuran daging wagyu yang hanya sebagian kecil wagyu yang dicampur dengan daging sapi biasa.
Waspadai pula label yang tidak jelas. Istilah seperti "daging sapi Jepang" atau "campuran wagyu" tanpa penjelasan yang terang hendaknya cukup membuat Anda membatalkan makan di restoran maupun kedai makan tersebut.
Meski beberapa tempat memang menyajikan wagyu asli, banyak tempat lain hanya menggunakan istilah tersebut untuk membuat konsumen membayar lebih. Embel-embel wagyu umumnya membuat harga makanan lebih mahal 200─300 persen.
Tips Pilih Daging Wagyu
Shazwina juga membagikan beberapa tips untuk makan daging wagyu asli. Pertama, tanyakan dari mana asalnya. Wagyu asli biasanya berasal dari Jepang atau peternakan bersertifikat di Australia. Penjual yang sah tidak akan keberatan memberi tahu Anda lebih banyak tentang mutu dan potongan daging yang mereka jajakan.
Kemudian, lihat marblingnya: marblingnya harus halus dan merata, bukan hanya lemak acak. Ketiga, jangan percaya wagyu murah. Jika harganya terdengar terlalu ekonomis, Anda patut curiga.
Ia menulis, "Jujur saja, saya rasa kita sedang tertipu ilusi. Banyak 'wagyu' di luar sana yang hanya daging sapi biasa dengan nama yang bagus dan harga yang mahal."
Tidak hanya di restoran atau tempat makan, daging wagyu sebenarnya bisa diolah sendiri di rumah. Anda bisa memesan dari penjual bersertifikat, dan memasaknya dengan hati-hati.
Managing Director PT. Subur Arta Utama (SAU), Alexander Hansen, menjelaskan bahwa mengolah daging wagyu membutuhkan higienitas tinggi. "Kalau bisa jangan sampai tangannya bersentuhan langsung dengan daging," ucapnya dalam virtual media workshop, 12 Maret 2021.
Advertisement
Masak Daging Wagyu di Rumah
Saat melakukan demo masak, Chef Arnold Poernomo memang menggunakan tisu guna menghindari sentuhan langsung dengan daging wagyu. Kemudian, Alex mengatakan, aturan kedua mengolah daging wagyu di rumah adalah jangan sampai daging tersebut dicuci.
"Itu bakal bikin mineralnya hilang," tutur dia. Juga, perhatikan cara menyimpan daging. "Jangan sampai beku, cair, beku, cair," ungkapnya.
Misalnya, kata Alex, Anda membeli 10 kilogram (kg) daging wagyu dan itu disimpan dalam satu tempat penyimpanan. Saat mau dipakai, daging dikeluarkan dan diambil secukupnya, lalu ditaruh kembali ke dalam freezer.
"Lebih baik, kita tahu sekali pakai itu berapa. Misal, 500 gram. Jadi, setelah beli, pisahkan per 500 gram di tempat penyimpanan yang berbeda, jadi semua sekali dikeluarkan, sekali dipakai," katanya.
Chef Arnold menyambung bahwa cara menyimpan daging yang salah bisa membuat teksturnya berubah. "Yang harusnya pink segar, nantinya jadi merah tua, bahkan hitam, lalu busuk," kata dia memperingatkan.
Perhatikan Tingkat Kematangan
Alex menjelaskan, demi pengalaman makan daging wagyu secara lebih maksimal di rumah, disarankan untuk tidak memasaknya sampai terlalu matang. "Karena dagingnya sangat lembut, itu (memasak matang) justru akan menghilangkan tekstur asli," katanya.
Narasi serupa dikatakan Chef Arnold. "Tingkat kematangan medium itu maksimal. Paling baik (tingkat kematangannya) medium rare," tuturnya.
Ia menambahkan, memasak daging waygu, dalam kasus ini Satsuma Gyu, sebenarnya tidak perlu pakai minyak. Itu justru akan merusak rasa daging. Lemak di permukaan daging disebutkan sudah bisa digunakan sebagai pengganti minyak.
"Cukup dengan garam. Pan dipanaskan, terus taruh daging, api dikecilkan. Dari situ, fat akan keluar. Dikasih black pepper nanti terakhir saja. Nikmati aromanya selagi masak," tuturnya.
Daging wagyu ini bisa disajikan dengan berbagai sayuran rebus atau asparagus yang dimasak sebentar dengan minyak sisa daging wagyu. Jangan lupa tambahkan sumber karbohidrat, entah nasi, kentang, maupun ubi yang bisa Anda pilih sesuai selera.
Advertisement
