Cek Fakta: Benarkah Terapi Pijat Telinga Bisa Mengatasi Keterlambatan Bicara pada Anak?

Beredar klaim terapi pijat telinga bisa mengatasi keterlambatan bicara pada anak. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Sep 2020, 20:07 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 20:07 WIB
Gambar Tangkapan Layar Foto Pijat Telinga
Gambar Tangkapan Layar Foto Pijat Telinga

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang terapi pijat telinga dapat mengatasi keterlambatan bicara pada anak beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Orang Tua Teladan pada 3 Mei 2019 lalu.

Akun Facebook Orang Tua Teladan mengunggah gambar telinga anak yang tengah dipijat. Gambar tersebut kemudian ditambahkan narasi berisi tata cara memijat telinga untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak.

"Assalamu'alaikum

Yang Punya Anak Keterlambatan Ngomong Ini Terapinya.

-Di Tekuk Telinga Sebelah Kanan 8×

-Di Pijat Dari Atas Ke Bawah 8×.... lanjut Di Pijat Dari bawah Ke Atas 8×

-Di Tarik Ke Belakang 8×-Tekan Tengahnya 8×

-Tekuk Bagian Luarnya Masukkan Ke Dalam 8×

↪️Untuk telinga sebelah kiri-Nya begitu juga... lakukan secara rutin... Gk ada proses yang instan 🙏🙏😊Semoga bermanfaat untuk kita semua

Silahkan d coba 🙏," tulis akun Facebook Orang Tua Teladan.

Konten yang disebarkan akun Facebook Orang Tua Teladan telah 107 ribu kali dibagikan dan mendapat 2.600 komentar warganet.

 

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang terapi pijat telinga dapat mengatasi keterlambatan bicara pada anak. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "pijat telinga untuk anak terlambat bicara".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Viral Video Terapi Pijat Telinga Atasi "Delay Speech" pada Anak, Ini Penjelasan Dokter" yang dimuat situs kompas.com pada 16 Juli 2019 lalu.

KOMPAS.com - Sebuah video berisi informasi gerakan terapi pijat telinga untuk mengatasi keterlambatan berbicara atau delay speech pada si kecil beredar di media sosial Instagram, Selasa (16/7/2019).

Video ini diunggah Makassar info, @makassar_iinfo. Disebutkan bahwa awalnya diunggah oleh seorang pengguna Facebook pada akhir 2018. Namun, video ini kembali menyebar luas saat ini.

Dalam video berdurasi 1 menit 8 detik ini, disebutkan bahwa terapi pijat telinga dimulai dengan menekuk cuping telinga hingga menekuk dan memasukkan cuping telinga ke dalam lubang telinga sebanyak delapan hitungan.

"Telinga anak ditekuk seperti ini, hitungan delapan kali, kemudian dari atas dipijat delapan kali, ditarik ke belakang, tekan tengahnya, tekuk lagi bagian luarnya, masukan ke tengah," ujar pihak perekam dalam video.

Selain itu, perekam juga menyebutkan bahwa terapi pijat telinga ini sebaiknya dilakukan secara rutin dan gerakannya dilakukan berbarengan dengan telinga lainnya.

Hingga hari ini, unggahan video itu telah mendapatkan lebih dari 34.000 respons dan 326.995 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lainnya.

Benarkah cara ini bisa mengatasi delay speech pada anak?

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Catharine Mayung Sambo mengungkapkan, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa tindakan seperti yang ditampilkan pada video bisa mengatasi keterlambatan kemampuan bicara anak.

"Kalau untuk pencet telinga untuk terapi terlambat bicara sih sepanjang pengetahuan saya tidak ada bukti penelitiannya," ujar dr Mayung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019).

Menurut dia, anak yang mengalami lambat bicara dan berbahasa, bisa dioptimalkan dengan cara sering diajak mengobrol, dibacakan cerita, dan diajak menyanyi.

"Kalau distimulasi dengan cara sering diajak ngobrol, diajak nyanyi atau main bersama timbal balik tanpa memencet telinga ya lama-lama akan bicara juga," ujar Mayung.

Dr Mayung mengungkapkan, perkembangan bicara biasanya dimulai dari anak belajar produksi suara terlebih dahulu sebelum mengucap kata-kata.

Adapun proses mulai mengoceh tanpa konsonan (mengucap "ooo, aaa") dikenal sebagai cooing yang biasanya dialami bayi dengan usia 3-4 bulan.

Selanjutnya, selama pertumbuhan bayi atau pada usia 7-9 bulan, bayi berada pada tahap mulai mengucap "mamam", "papa", atau "dadada".

"Saat bayi memanggil 'papa' hanya ke papa-nya saja berarti bayi tersebut mulai mengerti papanya yang mana. Kondisi ini kira-kira bayi umur 1 tahun," ujar dr Mayung.

Sementara, untuk penyebutan kata tunggal yang bukan panggilan, biasanya diucapkan bayi ketika berumur 15 bulan dan merangkai kalimat yang mencakup dua kata ketika berumur 2 tahun.

 

 

Kesimpulan

Klaim tentang terapi pijat telinga dapat mengatasi keterlambatan bicara pada anak ternyata tidak benar. Tidak ada penelitian mengenai terapi pijat telinga dapat mengatasi keterlambatan bicara pada anak.

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya