Liputan6.com, Jakarta - Dua platform media sosial, Facebook dan Twitter menghapus lebih dari 12 jaringan yang menyebarkan informasi palsu atau hoaks. Jaringan ini dimanfaatkan oleh kelompok politik di berbagai negara.
Baik Facebook dan Twitter, secara total, sudah mengidentifikasi dan menghapus lebih dari 3.500 akun palsu yang melakukan penipuan atau menyebarkan informasi hoaks.
Baca Juga
"Operasi itu menargetkan pengguna internet yang setidaknya berasal dari 16 negara, mulai dari Azerbaijan, Nigeria, dan Jepang," ujar pernyataan resmi Facebook dan Twitter, yang menyebut akun palsu itu menargetkan pengguna di berbagai negara.
Advertisement
Twitter menyebut, ada lima jaringan yang mereka hilangkan secara terpisah. Lima jaringan penyebar hoaks itu memiliki hubungan dengan pemerintah Iran, Arab Saudi, Kuba, Thailand, dan Rusia.
"Tujuan kami mengungkapkan ini (jaringan penyebar hoaks): terus membangun pemahaman publik tentang skema di mana aktor jahat dengan dukungan negara mencoba menyalahgunakan dan merusak diskusi demokrasi terbuka," ucap juru bicara Twitter yang tidak disebutkan namanya.
Â
Facebook Putus 10 Jaringan
Sementara itu, Facebook mengungkapkan pihaknya sudah menemukan 10 jaringan, yang berkaitan dengan kelompok politik. Salah satu jaringannya adalah militer Myanmar.
"Kampanye penipuan seperti itu mengangkat masalah yang sangat kompleks dengan mengaburkan perdebatan dan manipulasi publik yang sehat," ujar Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.