Liputan6.com, Jakarta- Facebook tidak luput dari sasaran penyebar informasi hoaks, sejumlah informasi hoaks pun mencatut perusahaan jejaring sosial tersebut.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi seputar Facebook, hasilnya sejumlah informasi tersebut terbukti palsu alias hoaks.
Baca Juga
Berikut daftar hoaks yang mencatut Facebook:
Advertisement
1. Facebook Tutup Akun Muhammadiyah
Beredar di media sosial postingan terkait penutupan akun Facebook milik Muhammadiyah. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak awal pekan kemarin.
Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama John Rahman. Dia mengunggahnya pada 14 Desember 2020.
Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar berita dengan judul "Facebook Tutup Akun Muhammadiyah" dengan lingkaran merah pada judul tersebut.
Selain itu ia menambahkan narasi "Luar Biasa". Hingga kini postingan tersebut sudah lima kali dibagikan dan mendapat sembilan komentar.
Lalu benarkah Facebook menutup akun Muhammadiyah?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut Facebook menutup akun Muhammadiyah adalah tidak benar. Faktanya akun resmi Muhammadiyah yang bercentang biru atau terverifikasi tidak ditutup.
Â
2. Aturan Baru Facebook yang Bebas Menggunakan Postingan Pemilik Akun
 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi tentang aturan baru Facebook yang bebas menggunakan postingan pemilik akun.
klaim aturan baru Facebook yang bebas menggunakan postingan pemilik akun beredar pada aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut isinya:
"PERINGATAN..!!!
Jangan lupa besok mulai aturan Facebook yang baru, di mana mereka dapat menggunakan segala material postingan anda. Jangan lupa batas waktunya hari ini!!! Mereka dapat mengunakannya dalam perkara litigasi terhadap diri anda di pengadilan atas semua postingan yg telah terpublikasi mulai hari ini, bahkan pesan yang telah terhapus.
Tidak ada biaya untuk salinan ini dan posting status ini di halaman Facebook anda, segera deklarasikan hari ini, lebih baik aman daripada menyesal nanti.
Saya deklarasikan bahwa saya tidak memberikan izin kepada Facebook atau entitas yang terkait dengan izin Facebook untuk menggunakan material postingan apapun termasuk photo, gambar, informasi, pesan, atau email saya, baik di hari ini, di masa lalu maupun di masa depan.
Dengan deklarasi ini, saya beritahukan kepada Facebook bahwa dilarang keras untuk mengungkapkan, menyalin, mendistribusikan, atau mengambil tindakan lain terhadap diri saya berdasarkan profil Facebook ini dan/atau isi dan informasinya.
Pelanggaran privasi dapat dituntut secara hukum di pengadilan baik perdata ataupun pidana.
Hati² !!!
Facebook sekarang menjadi entitas publik. Semua anggota wajib memposting catatan seperti ini.
Jika ikut memberikan deklarasi atas hal ini, anda dapat menyalin dan menempel postingan status ini. Jika Anda tidak memberikan deklarasi tentang hal ini setidaknya satu kali, seakan secara eksplisit atau implisit memberikan izin terhadap berbagai kemungkinan penggunaan status, postingan, foto anda, serta informasi material lain yang terkandung dalam pembaruan status profil Facebook anda.
POSTINGAN INI JANGAN DIBAGIKAN !!!!, TAPI SALIN DAN TEMPEL DI HALAMAN ANDA.
Algoritma baru mereka memilih beberapa orang yang sama, sekitar 25 orang yang akan membaca postingan Anda.
Caranya :
Tahan jari anda pada postingan ini dan "salinan" akan muncul. Klik "salin". Lalu buka halaman anda, mulai postingkan baru dan letakkan jari anda di mana saja di kolom kosong. "Tempel" akan muncul dan klik tempel.
Ini akan melewati sistem.
SAYA TIDAK MEMBERI IZIN FACEBOOK UNTUK MEMBAGIKAN MATERIAL APAPUN, YANG TELAH SAYA POSTING DI SITUS MEREKA, BAIK POSTINGAN DI HARI INI, DI MASA LALU DAN DI MASA YG AKAN DATANG SERTA INFORMASI LAINNYA, TERMASUK PHOTO2, NOMOR TELEPON ATAU EMAIL.
TIDAK ADA YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM BENTUK FORMULIR APAPUN TANPA IZIN DARI SAYA!
Wassalam"
Benarkah informasi tentang aturan baru Facebook yang bebas menggunakan postingan pemilik akun?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi tentang aturan baru Facebook yang bebas menggunakan postingan pemilik akun tidak benar.
Facebook telah membantah informasi informasi tentang aturan baru Facebook yang bebas menggunakan postingan pemilik akun dan menjamin privasi materi yang diunggah.
Â
3. Facebook Paksa Pengguna Keluar dari Aplikasi untuk Tambahkan Fitur Pelacak
Sejak 22 Januari 2020, pengguna Facebook dihebohkan dengan beberapa orang yang mengklaim dirinya dikeluarkan secara paksa oleh paltform tersebut. Bahkan, ada yang menyebut mereka dikeluarkan secara paksa karena Facebook menambahkan fitur pelacak di media sosial itu.
Beberapa pengguna Faceboook pun membagikan tangkapan layar dari orang-orang yang dikeluarkan secara paksa oleh aplikasi besutan Mark Zuckerberg.
Begini narasi yang ada di tangkapan layar:
"Bagi Anda yang baru saja keluar - ini adalah pembaruan yang sekarang akan melacak semua info di ponsel Anda! Ambil langkah ekstra untuk melindungi privasi Anda!"
Pengguna lainnya pun menulis:
"Facebook mengeluarkan Anda tadi malam untuk memasang fitur pelacakan baru yang tidak benar-benar diinformasikan kepada kami. Ini melacak bisnis Anda, bahkan melacak ke mana Anda pergi meski sudah meninggalkan Facebook."
Lalu, benarkah Facebook mengeluarkan penggunanya secara paksa karena menambahkan fitur pelacak?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Facebook mengeluarkan penggunanya secara paksa karena menambahkan fitur pelacak merupakan informasi yang tidak benar. Faktanya, masalah login ini disebabkan oleh perubahan konfigurasi yang sudah diperbaiki oleh para teknisi.
  Â
Simak Video Berikut
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement