Sambut Hari Penyiaran Nasional, Kominfo Ingatkan Bahaya Hoaks

Menyambut hari Penyiaran Nasional, Kominfo mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak mudah percaya hoaks.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Apr 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 07:02 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Hari Penyiaran Nasional pada 1 April, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak mudah percaya hoaks atau informasi yang tidak jelas.

"Kami harapkan warganet tidak mudah membagikan informasi yang tidak jelas sumbernya," kata Staf Khusus Kominfo bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Transformasi Digital dan Hubungan Antar-Lembaga, Rosarita Niken Widiastuti, dilansir dari Antara, Rabu (31/3/2021).

Kominfo mengajak, warganet untuk mengetahui secara cermat dari mana sumber informasi tersebut. Seseorang patut curiga jika berita tersebut merupakan hasil copy-paste, atau salin-tempel.

"Kalau sudah begitu, biasanya informasi dari yang tidak bertanggung jawab, belum tentu benar," ucap Niken.

Dalam mengonsumsi informasi, warganet sebaiknya lebih cermat. Jika menemukan sebuah berita dengan judul yang provokatif, Niken menyarankan untuk memeriksa alamat situs berita tersebut.

Setelah itu, cek fakta di berita dengan membandingkannya ke situs berita lain. Selain mengecek fakta, periksa juga apakah foto, jika ada, dalam informasi tersebut adalah benar dan sesuai fakta.

Sering terjadi foto yang ditampilkan di berita tersebut tidak sesuai dengan penjelasan penyerta foto atau fakta yang beredar.

Menurut Niken, peristiwa ini sering terjadi pada berita tentang bencana, misalnya foto bencana beberapa tahun lalu disebut sebagai bencana tahun ini.

"Tetap cek dan recheck, saring sebelum sharing (berbagi)," tambah Niken.

Niken juga mengapresiasi media massa, baik cetak, digital, radio, dan televisi untuk mengecek fakta secara mandiri dan memberikan klarifikasi terhadap hoaks, terutama yang berkaitan dengan Covid-19 dan vaksin.

"Untuk menyadarkan masyarakat bahwa berita ini tidak benar. Sinergi dengan media sungguh sangat membantu pemerintah untuk klarifikasi hoaks," kata Niken.

Selain berkolaborasi dengan media massa, Kominfo juga memiliki tim untuk mengecek kebenaran informasi dan memberikan klarifikasi jika terbukti sebagai hoaks.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya