Sikap Kritis Bisa Kurangi Persebaran Informasi Hoaks

Seiring waktu berjalannya di bulan Ramadan, masih banyak bermunculan hoaks alias informasi yang tidak benar.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 20:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring waktu berjalannya bulan suci Ramadan, masih banyak bermunculan hoaks alias informasi yang tidak benar. Salah satunya informasi tentang vaksinasi yang disebut dapat membatalkan puasa. Hal ini pun dibantah pihak Kementerian Agama.

Sebab, pada dasarnya, yang disuntikkan dalam vaksinasi itu bukan nutrisi namun obat. Pelaksanaan vaksinasi di bulan puasa ini memang memungkinkan masyarakat lebih banyak mendengar informasi hoaks daripada kebenarannya.

"Padahal pihak Kementerian Agama sudah melakukan sosialisasi, bahwa pelaksanaan vaksin tidak membatalkan puasa lewat fatwa-fatwa yang sudah ditetapkan MUI. Namun penyebaran hoaks vaksin malah lebih masif dibandingkan kebenarannya," ucap Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Ismail Fahmi S.Ag dalam Virtual Class Cek Fakta Liputan6.com "Vaksinasi di Bulan Puasa dan Mengapa Mudik Harus Dilarang?", Jumat 30 April 2021.

Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD menyatakan bahwa reaksi pegal atau lemas terhadap sebagian orang setelah divaksinasi itu wajar. Reaksi usai vaksinasi sangat wajar dialami oleh orang yang puasa maupun tidak puasa.

"Hal tersebut menandakan bahwa vaksin tersebut bekerja dan sistem tubuh teraktivasi untuk menghasilkan antibodi," ujarnya.

Harus Kritis

Salah satu faktor masih banyaknya persebaran informasi hoaks adalah kurangnya sikap kritis. Sebagai pengguna internet yang aktif seharusnya setiap individu memiliki sikap yang kritisi, jika mendapatkan sebuah informasi jangan langsung disebar luaskan tetapi dicek dahulu kebenarannya.

Ini juga yang disampaikan Fact Checker Liputan6.com, Hanz Jimenez. "Saat ini sudah banyak tools atau yang paling mudah pakai google. Jadi kita harus kritis," ucapnya.

 (MG/Retno Dwi Marcelina)

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya