Arab Saudi Bantah Hoaks Program Vaksinasi Covid-19 Tertunda Akibat Masalah Keamanan

Isu itu menyebut Pemerintah Arab Saudi khawatir dengan efek samping vaksin covid-19 sebelum memberikan dosis kedua.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 05 Mei 2021, 17:18 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoaks. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi membantah hoaks yang beredar terkait penundaan vaksin covid-19 dosis kedua karena alasan keamanan. Mereka menyebut masyarakat tak perlu khawatir dengan penundaan itu.

Isu di media sosial itu menyebut Pemerintah Arab Saudi khawatir dengan efek samping vaksin covid-19 sebelum memberikan dosis kedua. Namun melalui Kementerian Kesehatan, Pemerintah Arab Saudi membantah hal tersebut.

"Tidak benar penundaan program vaksinasi covid-19 karena isu keamanan. Program ini tertunda karena memang pasokan vaksin global yang berkurang," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dilansir Arab News.

"Selain itu kami juga memberikan vaksin ini untuk lebih banyak orang menerima dosis pertama. Untuk penyuntikan dosis kedua akan segera dijadwal ulang."

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya