Liputan6.com, Jakarta - Misinformasi yang marak di tengah masyarakat merupakan faktor utama yang menjadi halangan bagi masyarakat untuk mendapatkan vaksin dan mendorong peningkatan angka kasus Covid-19 di seluruh dunia. Hal itu diungkap pejabat WHO, Maria Van Kerkhove.
“Dalam empat minggu terakhir, jumlah misinformasi yang beredar semakin buruk, dan saya pikir itu benar-benar membuat masyarakat umum bingung. Misinformasi menjadi faktor lain yang menjadikan virus berkembang pesat,” ucap Maria, pemimpin teknis WHO untuk Covid-19, saat siaran langsung di media sosial resmi milik organisasi, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga
Para pemimpin petugas kesehatan juga menyetujui pernyataan tersebut, salah satunya yaitu Dr. Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi dari Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat. Misinformasi, menurut dia, dapat membangkitkan rasa ketidakpercayaan pada vaksin Covid-19 dan pada akhirnya membuat masyarakat enggan untuk divaksin.
Advertisement
“Kami mendengar klaim bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kemandulan, mengandung microchip dan juga menyebabkan Covid-19,” ucap Marks, melansir CNBC.com.
Ia juga menambahkan, “Dan lebih buruk, kami telah mendengar klaim yang salah bahwa ribuan orang telah meninggal dunia akibat vaksin. Biarkan saya perjelas: klaim-klaim ini tidak benar.”
Misinformasi ini telah mengganggu rapat dewan sekolah umum di Amerika Serikat ketika sekolah distrik mempertimbangkan arahan pemakaian masker dan vaksin untuk anak-anak dan pegawai yang akan masuk pada tahun ajaran mendatang. Orang tua murid pun datang ke rapat dewan sekolah umum dan mengecam mereka karena telah mempertimbangkan arahan tersebut.
Dengan segala harapan, Dr. Anthony Fauci, kepala penasehat medis untuk presiden mengatakan, Covid-19 akan berhasil dikendalikan pada saat musim semi berlangsung jika masyarakat telah menerima vaksinasi.
(MG/ Amadea Claritta)
Sumber:
https://www.cnbc.com/2021/08/24/who-says-covid-misinformation-is-a-major-factor-driving-pandemic-around-the-world.html?&qsearchterm=misinformation
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement