Liputan6.com, Jakarta - Polisi dan agen khusus pemerintah Amerika Serikat mengungkap penyebaran disinformasi serta teori konspirasi seputar antivaksin. Pemerintah AS menduga informasi palsu itu bersumber dari Rusia.
Kebohongan kampanye ini terkuak setelah seorang influencer mengaku diberi penawaran uang jika melakukan kampanye disinformasi seputar vaksin Pfizer. Kampanye ini diduga didalangi oleh perusahaan Faze.
Selama melakukan penyelidikan, badan intelijen pemerintah AS dan polisi menemukan kesamaan antara kampanye disinformasi Fazze dan feed Twitter Sputnik V yang berasal dari pemerintah Rusia.
Advertisement
"Ada agen Rusia yang bekerja di wilayah AS yang melakukan kampanye ini," ujar Baer selaku mantan agen rahasia CIA dilansir WTOP News, Selasa (28/9/2021).
"Saya belum pernah melihat Uni Soviet atau Rusia seefektif ini dalam kampanye aksi rahasia mereka," Baer menambahkan.
Baca Juga
Mantan Perwira KGB, Yurii Shvets menyebut bahwa agen penyebar disinformasi tersebut ditempatkan dalam gedung Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia. Mereka diduga bertugas untuk menyebarkan kampanye online yang berbasis dari Rusia hingga datang ke AS melakukan aktivitas tersebut.
Akibat permasalahan tersebut, Facebook telah menghapus 65 akun Facebook dan 243 akun Instagram yang berasal dari Rusia dan ditautkan ke Fazze. Facebook juga melakukan banned akun anggota Fazze.
Salah satu pihak yang terdampak penyebaran hoaks yakni Asosiasi Pemain NFL. Mereka berjuang keras melawan disinformasi. Meski masih terdapat beberapa pemain yang ragu untuk divaksin, pihak asosiasi akan berusaha menjelaskan serta menghadirkan konten yang berasal dari penelitian kepada mereka.
"Kami sedang mengatasinya dengan benar-benar berfokus pada apa yang benar, apa yang divalidasi secara ilmiah dan apa yang dapat diverifikasi secara objektif," kata DeMaurice Smith, direktur eksekutif Asosiasi Pemain NFL.
Penulis: Azarine Jovita Halim
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement