Liputan6.com, Jakarta - Maraknya hoaks di masyarakat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu cara untuk melawannya adalah dengan meningkatkan budaya membaca dalam masyarakat itu sendiri.
Hal ini disampaikan pemerhati budaya dan komunikasi digital, Dr. Firman Kurniawan. Ia menyebut informasi yang masif beredar di media sosial tidak semuanya benar.
"Penting meningkatkan budaya membaca masyarakat kita agar tidak menelan begitu saja informasi-informasi yang dangkal sehingga hoaks bisa diatasi," ujar Firman dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Selain literasi membaca, terdapat literasi digital yang perlu dikembangkan bersamaan dengan perkembangan teknologi. Sehingga masyarakat tidak tertinggal," katanya menambahkan.
Firman menyebut penyebaran hoaks dimanfaatkan sejumlah oknum tertentu untuk meraih keuntungan. Itu sebabnya mengidentifikasi informasi seperti membaca website resmi pemerintah, artikel cek fakta dari media, atau mengklarifikasi langsung ke badan atau lembaga yang berwenang menjadi penting.
"Penjelasan soal informasi yang tidak benar juga harus disebarluaskan pada masyarakat," ucapnya.
 (Penulis: Azarine Jovita Halim)
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement