Kumpulan Hoaks Dampak Darah setelah Divaksin Covid-19, Simak Faktanya

Berikut hoaks dampak darah setelah divaksin Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Des 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi penelitian vaksin Covid-19.  Prasesh Shiwakoti/Unsplash
Ilustrasi penelitian vaksin Covid-19. Prasesh Shiwakoti/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta- Di tengah pemerataan vaksinasi Covid-19 muncul informasi dampak darah setelah divaksin, ini tentu menimbulkan kekhawatiran untuk mengikuti progam yang bertujuan meningkatkan kekebalan terhadap penularan penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar dampak vaksin Covid-19 pada darah, hasilnya sebagian informasi tebukti hoaks.

Berikut hoaks dampak darah setelah divaksin:

1. Darah dari Pendonor yang Sudah Divaksin Covid-19 Berbahaya

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim darah dari pendonor yang sudah divaksin Covid-19 berbahaya.Klaim tersebut berupa video yang diunggah akun Facebook Secreet Society, pada 24 Mei 2021.

Unggahan klaim darah dari pendonor yang sudah divaksin Covid-19 berbahaya tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"BAHAYA DONOR DARAH DARI ORANG YANG SUDAH DI VAKSIN"

Video tersebut menayangkan sel darah, botol vaksin dan seorang yang sedang melakukan transfusi darah yang diiringi dengan narasi dalam bahasa Inggris dan terdapat terjemahan sebagai berikut:

"Perhatikan dengan seksama poin-poin yang akan saya tampilkan,transfusi darah sangat penting dan menyelamatkan nyawa, akan tetapi penggunaan vaksin Covid-19 yang tersebar luas menimbulkan pertanyaan besar. Dara orang yang sudah divaksin donor darah dari yang sudah divaksin apakah aman jika penerima donor dara dari orang yang telah disuntik vaksin Covid-19?.

Bisakah kita meminta donor darah hanya dari orang yang belum divaksin, sebagai langkah pencegahan? Tampaknya tidak ada orang yang membicarakan tentang hal ini secara publik tentang isu ini. Untuk ini kami memutuskan untuk menelusuri pendapat website Transfusi Dari berbagai negara.

Tidak ada satupun penelitian yang menguji tingkat keamanan pendonoran darah dari yang sudah divaksin kepada yang belum, seperti kita ketahui bersama, terdapat banyak efek samping dari vaksin Covid-19 ribuan orang telah mati dan jutaan kasus dampak buruk akibat vaksin ini.

Vaksin mRNA terbuat dari Protein Spike virus. Yang dapat menyebabkan resiko kesehatan serius seperti timbulnya penyakit auto-imun. Reaksi antibodi & protein darah bisa mengganggu sistem koagulasi darah dan menyebabkan penyumbatan dara yang sudah didokumentasikan dengan baik oleh VAERS.

Bagaimana jika seorang membutuhkan lima kantung darah di ruangan gawat darurat? Implikasi kesehatan apa yang akan terjadi saat menerima kantong dara daro orang yang sudah divaksin?

Belum ada studi tingkat keamanan yang cukup untuk isu ini? Orang yang sudah divaksin masih diizinkan untuk mendonorkan darahnya, padahal kandungan di dalam vaksin bisa menimbulkan raksi yang mengancam nyawa seseorang, bisa dengan mudahnya mencemari darah si penerima, mungkin saat ini anda belum membutuhkan dono darah, tapi siapa tahu nantinya.

Mohon sebarkan video ini & sampaikan pesan kepada otoritas kesehatan di daerah anda.

Untuk menolak donor darah dari orang yang sudah divaksin Covid-19.Semua vaksin Covid-19 masih dalam tahap fase uji coba. Oleh karena itu donor darah dari orang yang sedang dijadikan objek eksperimen, sangatlah tidak etis & terlarang.

Jadi apakah layak untuk menerima donor dara dari mereka yang barus sjaa divaksin?"

Benarkah klaim darah dari pendonor yang sudah divaksin Covid-19 berbahaya? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

2. Darah Sesudah Divaksin Covid-19 Tidak Bisa untuk Donor

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim darah sesudah divaksin covid-19 tidak bisa untuk donor. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 6 Oktober 2021.

Klaim darah sesudah divaksin covid-19 tidak bisa untuk donor menampilkan video cuplikan foto dua kantung yang satu berwarna merah dan satunya berwarna gelap, kemudian cuplikan foto dua suntikan yang berwarna merah dan hitam.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Perbedaan darah yang sdh fucksin dan yg tdk fucksin...Ngeri negrii sedap coy 😬😄😄Semoga yang sudah fucksin sehat selalu jaga iman dan imun dan yang pastinya darah kalian sdh tdk bisa di pake utk donor darah kepda keluarga ato orang membutuhkn. " Kata Palang Merah Internasional "

Benarkah darah sesudah divaksin covid-19 tidak bisa untuk donor? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dihalaman berikut ini.

 

3. Darah Orang yang Sudah Divaksin COVID-19 Tidak Sehat

Klaim tentang darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 November 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi pernyataan seorang wanita yang diklaim sebagai dokter, yakni Zandre Botha. Dia menyebut bahwa darah orang yang sudah divaksin COVID-19 mengalami perubahan dan menjadi rusak.

"Sel-sel darah merahnya tida dapat berfungsi sama sekali," demikian pernyataan Zandre dalam video.

Akun Facebook tersebut kemudian mengaitkan bahwa darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat dan rusak.

"Kini di Luar Negeri telah diteliti Sampel Darah yang belum di fuck-seen & Sudah di fuck-seen.

Ternyata Sampel Darah yang belum di fuck-seen itu SEHAT,

Tapi yang sudah kena fuck-seen malah darahnya Rusak Berantakan Tak Karuan ‼️

Semoga ada cara untuk normal kembali 🤲🤦," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 502 kali ditonton dan mendapat 16 komentar warganet.

Benarkah darah orang yang sudah divaksin COVID-19 menjadi tidak sehat dan rusak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

4. Foto Penampakan Darah yang Sudah dan Belum Divaksin Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto penampakan warna darah yang belum dan sudah divaksin Covid-19

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim berupa foto yang menunjukkan perbedaan warna darah pada orang yang belum dan sudah divaksin Covid-19.

Kedua foto tersebut diunggah secara bersamaan melalui Facebook pada 6 Oktober 2021. Pada foto pertama, terdapat keterangan “No Inoculation” yang berdempet dengan darah berwarna terang dan “Inoculated Blood” berdempet dengan gambar darah berwarna gelap.

Selain itu, darah berwarna gelap juga disertai tulisan lain, yaitu “Black & Thick. Depleted of Hemoglobin” yang artinya “Gelap dan Tebal. Hemoglobin Habis”.

Sedangkan, foto kedua disertai dengan tulisan “Unvaxed” pada warna darah yang lebih terang dan “Vaxinated” pada warna yang lebih gelap.

Lalu, benarkah foto tersebut menunjukkan perbedaan warna darah pada orang yang belum dan sudah divaksin Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

5. Vaksin Covid-19 Sebabkan Darah Kental dan Memperpendek Umur

Gambar Tangkapan Layar Kabar Klaim Vaksin Covid-19 dapat Menyebabkan Pengentalan Darah dan Memperpendek Umur.

Klaim tentang vaksin Covid-19 dapat menyebabkan darah kental dan memperpendek umur beredar di media sosial. Klaim tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi WhatsApp pada 7 Oktober 2021.

Dalam pesan tersebut menampilkan foto dua kantong darah. Kantong pertama tertulis sebagai darah yang belum divaksin dan kantong kedua diklaim darah yang sudah divaksin.

"Mohon ma'af sebelumnya, Saya hanya sampaikan ala adanya bukan menakut nakin... Dampak nya vaksin akan menjadi kental "DARAH" menyebabkan mudah datang penyakit dan perpendek masa umur," demikian narasi dalam pesan tersebut.

Benarkah vaksin Covid-19 dapat menyebabkan darah menjadi kental dan memperpendek umur? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya