Kumpulan Hoaks Seputar Covid-19 Sepekan, dari Swab Test sampai Vaksin

Simak kumpulan hoaks hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jan 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Sebaran informasi seputar Covid-19 di tengah pandemi perlu diwaspadai, sebab tidak semua kabar yang beredar benar. Ini untuk menghindari agar kita tidak menjadi korban hoaks seputar penyakit tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah hoaks seputar Covid-19, hasilnya sebagian kabar tersebut terbukti tidak benar.

Simak kumpulan hoaks seputar Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Alat Swab Test COVID-19 Bisa Sebabkan Kanker

Klaim tentang alat swab test COVID-19 dapat menyebabkan kanker karena mengandung Ethylene Oxide beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 16 Januari 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim bahwa alat swab test COVID-19 sangat berbahaya dan dapat memicu kanker. Hal ini disebabkan kandungan Ethylene Oxide dalam alat swab test.

"A friend of mine who is a nurse just posted this. Even the tests are bad for you. 😯 PCR tests= (‘PCR’ stands for Polymerase Chain Reaction)

They are made in China

-Are saturated with Ethylene Oxide which is a dangerous flammable, colorless gas and a carcinogen & immunogen. Used in antifreeze for cars & machinery. Also used as a pesticide & a sterilizing agent. Exposure to EO by inhalation increases the risk of Hodgkin’s Lymphoma, myeloma’s, Leukemia’s, stomach and breast cancer. It’s mutagenic & messes with your DNA. Will literally change the structure of the building blocks of your body. Acute inhalation of workers to high levels of EO has resulted in nausea, vomiting, neurological disorders, respiratory irritation and bronchitis, lung injury, shortness of breath, headaches, diarrhea, pulmonary edema, lymphoid cancers, tumors of the brain, lungs, breasts, uterus and connective tissues, emphysema, sinus refractory infection (refractory means it does not respond to normal treatments). Increased exposure can cause reproductive effects and miscarriages, testicular and sperm degeneration. Impacts your central & peripheral nervous systems.

-Graphene Oxide= A known poisonous toxin. Self-replicates when hooked up to 5G

-Lithium= a dangerous substance to the human body.

-Hydrogel

(They stick it all the way up your nose so as to rub it on the back of your nasal passage in order for it to cling to your tissues & eat through your blood/brain barrier. The more tests you allow, the more it will penetrate and wreak havoc on your brain & pineal gland and cause early-onset Alzheimer’s).

#PCRTestdoesnotwork

#GrapheneOxide

#Scamdemic," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 46 kali dibagikan dan mendapat 34 komentar warganet.

Benarkah alat swab test COVID-19 dapat menyebabkan kanker karena mengandung Ethylene Oxide? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

2. Swab Test Akibatkan Kerusakan Kelenjar Pineal

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi swab test mengakibatkan kerusakan kelenjar pineal, klaim tersebut diunggah salah satu akun akun Facebook, pada 17 Januari 2022.

Unggahan swab test mengakibatkan kerusakan kelenjar pineal tersebut berupa video seorang yang hidungnya mengeluarkan darah.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Tak henti-hentinya diingatkan..

Ini efek test swab ...

Contoh nya merusak kelenjar Piniel dinding serabut perasa.. Hingga rasa takut

makin bertambah. Hilangnya kepekaan.

Astaghfirullah...

SADARLAH ‼️"

Benarkah swab test mengakibatkan kerusakan kelenjar pineal? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

3. Vaksin Covid-19 Booster Harus Bayar Jika Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan

Beredar di media sosial postingan terkait vaksin covid-19 booster yang disebut berbayar jika tak memiliki kartu BPJS Kesehatan. Postingan ini ramai dibagikan sejaka beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 9 Januari 2022.

Dalam unggahannya terdapat link artikel berjudul : "Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar"

Akun tersebut menambahkan narasi:

"Edhaaannn...Rakyat dijadikan objek produk Vanksit !!...sudah sedemikian parahnya negeri ini,, sampe² vanksit dipaksakan begini...Sudah terbiasa regime ini melanggar peraturan..Kalau perlu peraturan dirubah mendadak dan disesuaikan dgn kepentingan pembuat kebijakan.Orientasi; Bisnis dan Data.Objek; Manusia dan Kesehatan.Dampak; Sosial dan Ekonomi.Alat; Politik dan Kekuasaan...Semoga kita semua diberikan keselamatan & kesabaran dalam menghadapi ini semua...Amiinn"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim vaksin covid-19 booster berbayar bagi warga yang tak punya kartu BPJS Kesehatan? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya