Awas Tersesat, Simak Kumpulan Video Hoaks Seputar Covid-19

Berikut kumpulan video hoaks seputar Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Jul 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2022, 14:00 WIB
FOTO: Pembatasan Pergerakan Jutaan Warga Beijing untuk Tangkis COVID-19
Personel keamanan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berjaga di pintu masuk ke area perumahan yang dikunci karena wabah virus corona COVID-19 baru-baru ini di Beijing, China, Selasa (10/5/2022). Jutaan orang di Beijing tinggal di rumah pada 9 Mei ketika Ibu Kota China tersebut mencoba untuk menangkis wabah COVID-19 dengan pembatasan pergerakan. (Noel Celis/AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 dikemas dengan bergam rupa, salah satunya adalah berbentuk video. Dengan sajian yang meyakinkan informasi palsu tentang penyakit tersebut pun dapat menyesatkan.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi seputar Covid-19 berbentuk video yang beredar di media sosial, hasilnya sebgian terbukti hoaks.

Berikut kumpulan video hoaks seputar Covid-19.

CEO Pfizer Tujuan Perusahaannya Kurangi 50 Persen Populasi Dunia pada 2023

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video CEO Pfizer Albert Bourla menyatakan bahwa tujuan perusahaannya adalah untuk mengurangi populasi dunia hingga 50 persen pada tahun 2023.

Klaim video pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023 menampilkan video Albert Bourla sedang berbicara dengan latar belakang lambang World Economic Forum.

Berikut perkataan Albert Bourla dalam klaim video tersebut yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

"Saya pikir hari itu akan segera tiba. Menurut saya. Ini benar-benar mimpi yang kami miliki bersama dengan tim kepemimpinan saya. kami bertemu pada Januari 19 di California, kami menetapkan tujuan untuk lima tahun ke depan. Dan salah satunya adalah pada tahun 2023 kita akan mengurangi jumlah orang di dunia. Saya pikir hari itu akan segera tiba"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Forum ekonomi dunia mengklaim sasaran mereka 1/2 p o pula si dunia di tahun 2023 akan menjadi kenyataan.."

Benarkah pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ilmuwan Harvard Ditangkap Karena Jual Virus Covid-19 ke China

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan video penangkapan ilmuwan Charles Lieber dari Universitas Harvard karena menjual virus covid-19 ke China. Postingan video itu kembali ramai dibagikan belum lama ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Mei 2022.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 1 menit 44 detik dengan judul "Alhamdulillah, biang Corona nya udah tertangkap"

Selain itu dalam video terdapat narasi "Charles Lieber hari ini beberapa saat setelah penangkapannya di kantornya di Havard"

Akun itu menambahkan narasi " SEKILAS INFO PENJUAL VIRUS CORONA KE CHINA DITANGKAP"

Lalu benarkah postingan video penangkapan ilmuwan Charles Lieber dari Universitas Harvard karena menjual virus covid-19 ke China? Simak hasil penelusurannya dalam artikel dalam halaman berikut ini.

Vaksin Covid-19 Membunuh Sistem Imun

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Covid-19 membunuh sistem imun, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada2 April 2022.

Unggahan klaim vaksin Covid-19 membunuh sistem imun tersebut berupa tulisan "DR SHERRI TENPENNY: VAKSIN C0VID MEMBUNUH SISTEM IMUN"

Disertai dengan video unggahan TikTok disertai dengan tulisan.

"Dr. Sherri Tenpenny DO, AOBNMM, ABIHM drtenpenny.com"

Benarkah klaim vaksin Covid-19 membunuh sistem imun? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya