5 Alasan Pentingnya Literasi Digital Dikenalkan Sejak Dini

Literasi digital sejak dini diperlukan agar aman dalam berinternet

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Literasi digital adalah kemampuan memanfaatkan media digital dengan cara yang efektif, berguna, dan bertanggung jawab. Kemampuan ini tidak hanya tentang penggunaan komputer atau perangkat digital, tetapi juga melibatkan pemahaman semua bentuk komunikasi untuk menghasilkan lingkungan digital yang dapat diakses, dibagikan, dan juga dimanfaatkan individu, kelompok, dan organisasi.   

Literasi digital tidak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pasalnya, generasi muda tumbuh di era berkembangnya dunia digital yang membutuhkan mereka untuk cakap dalam mengembangkan potensi secara digital. 

Dikutip dari ecoleglobale.com, berikut ini, setidaknya 5 alasan mengapa literasi digital penting dan dibutuhkan sejak dini.

Pertama, internet merupakan lingkungan yang kompleks di mana semua orang perlu tahu cara memproteksi diri mereka secara online dan tidak terpengaruh oleh konten di internet yang tidak baik. Dengan mengetahui cara menggunakan internet dengan bertanggung jawab, jebakan yang mengarah kepada kecanduan dan atau perilaku cyberbullying dapat dihindari. 

Kedua, bahaya terpaparnya konten negatif di segala umur. Bahaya internet terletak pada konten di dalamnya, masyarakat di segala umur dapat terpapar oleh bahaya hoax, berita palsu, atau bahkan misinformasi.

Hal tersebut mengkhawatirkan, terutama bagi anak-anak karena mereka belum dapat memahami keamanan digital. Untuk itu, penting memiliki kemampuan literasi bagi orang dewasa dalam membatasi penggunaan internet, dan bagi anak-anak untuk dapat melihat konten yang pantas di umurnya. 

Ketiga, penting untuk mengedukasi anak mengenai apa yang mereka lihat secara online. Internet menyediakan kesempatan yang luas kepada orang-orang untuk terkoneksi, tetapi dengan kebebasan informasi ini, anak-anak menjadi target yang rawan karena belum tahu cara memanfaatkan internet dengan bijak dan aman. 

Keempat, media sosial memegang peranan. Literasi digital penting karena media sosial dapat menjadi tempat untuk terhubung dan terkoneksi, tetapi sama halnya dengan bullying dan kekerasan yang terjadi. Setidaknya seorang remaja menghabiskan waktu sembilan jam per hari dalam penggunaan hand phone.

Penggunaan tersebut tentu perlu didampingi dengan pengajaran cara menggunakan sosial media dengan aman dan menghindari hal-hal yang dapat dirugikan melalui media sosial. 

Kelima, literasi digital perlu mulai diaplikasikan ke dalam lingkup pendidikan. Bila literasi digital dapat diajarkan dengan lebih cepat, generasi muda akan lebih familiar dan lebih siap sebelum mereka dapat menggunakan perangkat digital. Hal ini tentunya diperlukan kerjasama orangtua dengan tenaga pengajar agar anak muda dapat diajarkan secara formal dan berpikir kritis dalam penggunaan teknologi. 

Hani Safanja/UPN Veteran Jakarta

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya