Liputan6.com, Jakarta - Berita palsu adalah proses yang melibatkan pembuatan atau pengambilan suatu konten yang telah diproduksi oleh orang lain, menyebarkannya sebagai berita nyata, dan memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan perhatian publik.Â
Pada dasarnya, mereka yang mengoperasikan sumber berita palsu menginginkan sebanyak mungkin pengunjung ke situs mereka.
Baca Juga
Sementara terdapat pula situs yang bekerjasama untuk mencari keuntungan yang membawa pengguna ke situs lain. Kedua informasi tersebut, baik ideologis atau komersial, mengharapkan sebanyak mungkin pengunjung untuk mengklik link website mereka.Â
Advertisement
Dilansir berdasarkan cits.ucsb.edu, langkah-langkah dalam memproduksi dan menyebarkan berita palsu terdiri dari.Â
1. Membuat situs berita palsu
Domain dan host situs web menjadi faktor yang paling sering mengecoh karena situs berita palsu akan membuat semirip mungkin domain website dengan situs berita yang terlegitimasi.Â
2. Mencuri konten
Setelah situs web dibentuk, konten yang berisi didalamnya dapat berasal dari konten orang lain atau bahkan buatan sendiri. Biasanya, pembuat berita palsu akan mengambil konten yang berunsur clickbait yang sensasional dan dramatis yang kemudian akan diposting ulang dengan memformat ulang judul agar menarik perhatian pengunjung.
3. Menjual iklan
Selanjutnya, situs web akan diuangkan yang menjadi motif utama mengapa situs web berita palsu dibuat. Dengan memasangkan iklan, pemilik situs dapat menghasilkan sedikit uang untuk setiap pengunjung yang datang dan jumlahnya akan semakin besar bila ada semakin banyak pengunjung.Â
4. Menyebarkannya lewat sosial media
Platform sosial media menyediakan pengunjung yang dibutuhkan oleh pemilik situs. Misalnya, penelitian B. Nyhan, and J. Reifler melihat pada pemilu 2016 di Amerika, rute paling umum ke situs web berita palsu adalah melalui Facebook. Cara paling umum untuk melakukan ini adalah membuat akun Facebook palsu, memposting artikel berita palsu ke grup Facebook dan mengarahkan pengguna ke situs web mereka.
5. Mengulangi proses
Semakin banyak situs berita palsu yang dimiliki pemiliknya, semakin banyak iklan yang membayar mereka untuk ditampilkan, tetapi semakin banyak juga klik yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, untuk membuat pabrik berita palsu yang sukses, butuh banyak percobaan yang dilakukan untuk dapat melihat cara yang paling efektif dalam menarik pengunjung ke situs mereka.Â
Pabrik berita palsu marak dibuat karena dapat dengan mudah direplikasi, disederhanakan, dan hanya membutuhkan sedikit keahlian untuk mengoperasikannya. Untuk itu, hati-hati terhadap domain yang terlihat meyakinkan dan para pembaca harus teliti mengenai berita dan judul yang terdapat didalamnya.Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement