Pengamat Minta Timses Kandidat Tak Sebar Hoaks Saat Pemilu 2024

Para timses kandidat yang bertarung pada Pemilu 2024 diminta untuk lebih selektif saat memilih tim media sosial (medsos).

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Des 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Pemilu 2019
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Media Sosial Komunikonten, Hariqo Satria mengungkapkan, penyebaran informasi palsu atau hoaks masih menjadi tantangan yang harus dihadapi saat Pemilu 2024 mendatang.

Ia pun mengajak, para tim sukses (timses) kandidat baik pasangan capres, caleg, dan partai poltik yang bertarung pada 2024 untuk tidak menyebarkan informasi hoaks.

"Saya lihat kecenderengun produsen hoaks dari timses itu sendiri. Konten hoaks tersebut cenderung menyerang kandidat atau meningkatkan citra kandidat," kata Hariqo saat menjadi pembicara di acara Virtual Class Liputan6.com, Jakarta, Jumat (21/12/2022).

CEO dari Global Influencer School itu mencontohkan, ada timses yang menyebarkan informasi bahwa kandidat tersebut merupakan keturunan raja tertentu. Menurutnya, informasi tersebut sangat berlebihan dan untuk meningkatkan militansi pemilih.

"Ada juga hoaks yang meyerang kandidat lain," ucap Hariqo.

Hariqo pun meminta, para timses kandidat yang bertarung pada Pemilu 2024 untuk lebih selektif saat memilih tim media sosial (medsos). Sehingga, masyarakat tidak diberikan informasi hoaks saat Pemilu 2024 mendatang.

"Kepada semua timses agar selektif memilih tim medsos, bukan hanya mencintai kandidatnya. Jangan sampai kita mengorbankan masa depan yang panjang kepada orang-orang yang tidak lama hidupnya," tambah Hariqo.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya