Awas Kena Hoaks Seputar Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kenali Sederet Faktanya

Agar tidak tersesat oleh hoaks, simak kumpulan sejumlah fakta seputar kebakaran depo Plumpang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Mar 2023, 09:13 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 14:30 WIB
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kobaran api membumbung tinggi menghanguskan kawasan sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Berdasar informasi yang diterima Liputan6.com, kejadian terjadi sekitar pukul 20.11 WIB. Adapun objek yang terbakar ialah pipa bensin Pertamina. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran depo Pertamina Plumpang mengakibatkan sejumlah korban dan kerugian, informasi seputar peristiwa tersebut pun beredar di tengah masyarakat dengan beragam kemasan.

Informasi seputar depo Pertamina Plumpang kebakaran tersebut sebaiknya tidak langsung dipercaya, sebelum memastikan terelebih dahulu kebenarannya. Hal ini untuk menghindari kita dari hoaks yang dapat menyesatkan.

Agar tidak tersesat oleh hoaks, simak kumpulan sejumlah fakta seputar kebakaran depo Plumpang.

Sumber Kebakaran

Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menuturkan kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta tersebut.

"Telah terjadi kebakaran di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang pada Jumat (3/2/23) pada pukul 20.20 wib," ujarnya dikutip dari Ekbis Liputan6.com.

Dikatakan jika saat ini pihaknya fokus pada penanganan kebakaran Depo Pertamina Plumpang tersebut dan melakukan evakuasi terhadap pekerja maupun warga di sekitar lokasi, ke area yang lebih aman.

"Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," katanya menegaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fakta Berikutnya

Dugaan Penyebab

Kasi Ops Damkar Jakarta Utara Abdul Wahid menyebut dugaan sementara terbakarnya depo Pertamina akibat tersambar petir. Namun menurut Abdul, itu hanya dugaan sementara. "Kalau informasi yang diterima itu kesamber petir," ujar Abdul dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).

Abdul menyebut warga di sekitar lokasi kebakaran sudah mulai dievakuasi. Terkait personel, dia menyebut ada kemungkinan terus ditambah mengingat kebakaran yang terjadi sangat besar. "Kalau personel kemungkinan masih bertambah, kemungkinan dari dinas juga bakalan turun," kata dia.

Warga Mencium Bau Gas Sebelum Terjadi Kebakaran

Saat terjadi ledakan disusul kebakaran hebat, warga mencium bau gas yang sangat menyengat. Kondisi ini pula yang membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri.

"Dor (terdengar ledakan) setelah reda hujan, asapnya itu bau LPG (gas), saya teriak-teriak warga pada lari, terus ada yang ngumumin ‘jangan ada yang nyalain api’, pas saya keluar ke sini, api keluar dari atas sini (kabel),” tutur Rosidi (57) kepada wartawan di sekitar lokasi, Jumat (3/3/2023).

Menurut Rosidi, ledakan terdengar setelah muncul nyala api yang terlihat dari kejauhan. Dia menduga, suara itu berasal dari tabung gas yang tersambar si jago merah. "Di sini (saya) cuma radius berapa meter doang," ucapnya.

Pasokan BBM Aman

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso,mengatakan kegiatan operasional di terminal BBM ini sudah mulai beroperasi kembali semenjak status darurat sudah dicabut per Sabtu pagi (4/3/2023).

Meski status darurat dicabut Pertamina masih tetap mengantisipasi kebutuhan BBM di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya dengan menjalankan alih supply dari dari Terminal BBM Tanjung Gerem, Terminal BBM Cikampek, dan Terminal BBM Ujung Berung. Untuk memperkuat pasokan, penyaluran BBM juga dilakukan dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap melalui jalur laut ke Terminal BBM Tanjung Priok.

 

 

 

 

 

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya