Hati-hati Konsumsi Daging Kurban Bagi Pengidap Kolesterol, Simak Tipsnya dari Ahli Gizi IPB

Mengonsumsi daging dan santan dalam jumlah banyak, apalagi berhari-hari, dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, terutama bagi penderita kolesterol dan penyakit jantung.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jun 2023, 14:58 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2023, 14:56 WIB
Ilustrasi - Pembagian daging kurban pada Idul Adha. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Pembagian daging kurban pada Idul Adha. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS, membagikan kiat mengonsumsi olahan daging kurban bagi pengidap kolesterol dan penyakit jantung.

"Bagi mereka penderita kolesterol, penyakit jantung, gula, dan hipertensi perlu berhati-hati karena sangat mungkin makanan tersebut menjadi pencetus kambuhnya kembali penyakit yang telah diderita," kata Ali dilansir dari Antara, Kamis (29/6/2023).

Selain beribadah, umumnya masyarakat akan merayakan Idul Adha dengan makanan yang terbuat dari daging kurban. Tak jarang, menu makanan itu dipadukan dengan bumbu bersantan dan berminyak, seperti gulai daging, opor, rendang, dan lain-lain.

Ali mengingatkan bahwa makanan yang mengandung santan, lemak bersifat padat kalori, sementara kue bisa jadi mengandung gula dan tepung yang tinggi.

"Waspadai lemak jenuh dan kolesterol pada lemak hewani yang cenderung konsumsinya berlebih saat Lebaran," ujar Ali.

Kebiasaan orang Indonesia pada hari raya ialah memasak dalam jumlah besar, sehingga terkadang perlu berhari-hari untuk menghabiskan makanan.

Menurut Ali, mengonsumsi daging dan santan dalam jumlah banyak, apalagi berhari-hari, dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, terutama bagi penderita kolesterol dan penyakit jantung.

"Bagi orang sehat, dua-tiga hari menyantap makanan Lebaran mungkin tidak menimbulkan dampak yang berarti. Namun, tidak bagi mereka penderita kolseterol, penyakit jantung, gula, dan hipertensi," ucap Ali.

Untuk mengatasi gangguan kesehatan saat Idul Adha, selain makan dengan porsi secukupnya, Ali menyarankan untuk mengimbangi dengan asupan kaya vitamin, mineral, dan serat alami dari buah-buahan segar.

Dia menganjurkan, mengkonsumsi buah kaya nutrisi dan mudah disimpan seperti apel, pir, dan jeruk setiap sebelum makan.

"Buah-buah tersebut bila dikonsumsi sebelum makan akan sangat baik faedahnya karena mengurangi keinginan makan terlalu lahap dari sajian Lebaran. Dengan demikian sayur dan buah dapat menekan asupan kalori dari makan pagi-siang-malam," kata Ali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tips Mengolah Daging Kurban agar Empuk dan Tidak Bau

Pemotongan Hewan Kurban di RPH  Dharma Jaya
Petugas memasukan daging ke besek di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dharma Jaya, Jakarta, Rabu (21/7/2021). Dimana RPH Dharma Jaya menerima pemotongan sebanyak 600 ekor sapi dengan penerapan protokol kesehatan saat penyembelihan dengan tes swab sebelum bekerja. (merdeka.com/Imam Buhori)

Mengolah daging kambing atau sapi berbeda dengan daging ayam maupun ikan. Kesalahan dalam pengolahan daging kurban bisa saja memunculkan bau tak sedap dan tekstur daging yang keras.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut tips mengolah daging kurban agar empuk dan tidak bau:

1. Diamkan sejenak sebelum dimasak

Saat mendapatkan daging kurban, sebaiknya diamkan sejenak dan jangan langsung dimasak. Setelah dipotong dan dikuliti, diamkan daging kurban beberapa saat agar otot-ototnya mengendur.

Proses ini biasanya disebut dengan istilah pelayuan. Kamu juga bisa membalut daging dengan daun pepaya agar lebih empuk.

2. Tidak perlu mencuci daging

Mengolah daging sapi maupun kambing sebaiknya tidak dicuci terlebih dahulu. Sebelum memasukkannya ke dalam kulkas, kamu bisa membungkus daging dengan daun pepaya.

Bungkus daging dengan dua layer daun pepaya dan plastik hingga benar-benar tertutup rapat. Hal ini dapat menjaga kualitas dan kebersihan daging.

3. Melumuri daging dengan nanas

Saat akan mengolah daging, kamu bisa melumurinya dengan nanas. Nanas dipercaya ampuh menghilangkan bau pada daging.

Selain itu, nanas juga bisa membuat tekstur daging menjadi lebih empuk. Buah ini mengandung enzim bromelin yang dapat membantu melunakkan serat-serat pada daging.

Potong nanas menjadi ukuran kecil-kecil, kemudian balurkan di atas daging. Setelah itu, remas-remas sebentar dan diamkan selama 15-30 menit dan cuci bersih.

4. Melumuri dengan jeruk nipis

Selain nanas, jeruk nipis juga bisa digunakan sebagai bahan untun melumuri daging. Jeruk nipis membantu menetralisir bau tak sedap pada daging kurban.

5. Membuang bagian lemak berlebih dengan cara trimming

Aroma prengus pada daging biasanya datang dari bagian lemaknya yang berwarna putih. Kamu bisa membuang bagian tersebut dengan cara trimming. Namun, tetap sisakan sedikit lemak agar masakan tetap terasa gurih.

6. Rebus dengan air mendidih

Cara selanjutnya agar dapat memperoleh daging dengan tekstur empuk adalah dengan merebusnya terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan panci presto maupun panci biasa. Saat merebusnya, pastikan air telah mendidih terlebih dahulu sebelum daging dimasukkan.

7. Tambahkan rempah pada air rebusan

Sambil merebus daging, kamu bisa memasukkan berbagai rempah untuk menghilangkan aroma tak sedap pada daging. Gunakan pala, daun jeruk, biji lawang, atau kayu manis dengan jumlah secukupnya saja dan tidak terlalu banyak. Dengan demikian, daging kurban Idul Adha yang akan diolah pun akan terasa empuk dan tidak bau.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya