Hoaks Beredar Jelang Pemilu 2024, Wapres Ma’ruf Amin Ingatkan WNI di Malaysia Waspada

Wapres berharap agar masyarakat tidak menelan mentah segala informasi yang diterima, baik dari media sosial maupun aplikasi perpesanan.

oleh Rida Rasidi diperbarui 01 Des 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2023, 18:00 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin

Liputan6.com, Jakarta - Pemilu 2024 yang semakin dekat membuat Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyerukan kepada masyarakat Indonesia yang berada di Sarawak, Malaysia dan sekitarnya untuk waspada terhadap hoaks yang beredar.

“Soal pemilu ini yang sebentar lagi, hari-hari ini sudah mulai kampanye. Pesan saya, hati-hati terhadap informasi-informasi yang menyesatkan, banyak hoaks dan informasi-informasi yang tidak benar,” ujarnya saat menghadiri Dialog Kebangsaan dengan masyarakat Indonesia yang ada di Sarawak, Malaysia dan sekitarnya, dikutip dari laman resmi Wakil Presiden Republik Indonesia, Jumat (01/12/2023).

Wapres berharap agar masyarakat tidak menelan mentah segala informasi yang diterima, baik dari media sosial maupun pesan berantai yang diterima melalui aplikasi perpesanan. “Jangan mudah menerima semua berita,” tegasnya.

Selanjutnya, ia juga menyebutkan bahwa perbedaan pilihan dalam pemilu adalah hal yang wajar. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat menerima keberagaman dalam menentukan pilihan.

“Dan namanya pemilihan, pemilu itu harus ada perbedaan. Perbedaan itu niscaya, jadi kalau berbeda pilihan itu tidak masalah. Karena memang pemilu itu untuk memilih yang disukai,” jelas Wapres Ma’ruf Amin.

Saat ditanya mengenai solusi agar masyarakat dapat mengetahui kebenaran dari sebuah informasi, ia menanggapi dengan menekankan prinsip selalu menyaring informasi terlebih dahulu sebelum disebarluaskan. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menerapkan konsep tabayyun atau melakukan pengecekan informasi agar informasi yang disampaikan teruji validitasnya.

“Bangsa kita mudah terbelah kalau terprovokasi. Kita harus saring sebelum sharing. Kalau di agama itu diajarkan supaya tabayyun, cek, teliti dulu layak atau tidak. Sebab kalau tidak, tahu-tahu sharing padahal bohong, nanti akan menyesal karena menuduh pihak lain dengan tidak benar. Itu perintah Al-Qur’an seperti itu,” tegasnya.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya