Liputan6.com, Jakarta - Teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan telah menjadi momok yang menakutkan karena membuat orang semakin sulit untuk membedakan informasi asli atau hoaks.
Umumnya, teknologi AI yang seringkali disalahgunakan untuk membuat hoaks adalah deepfake. Deepfake merupakan produk teknologi AI, umumnya berupa gambar, audio, atau video yang dibuat seolah-olah nyata. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami ciri-cirinya agar tidak tertipu.
Baca Juga
“AI itu tidak betul-betul paham bagaimana konstruksi wajah, biasanya masih ada detail yang kurang sesuai,” ujar Dosen Media Digital di Central Queensland University, Brendan Murphy dilansir dari ABC News.
Advertisement
Menurut Murphy, mata atau kemampuan visual yang terlatih biasanya dapat mendeteksi isyarat visual dari produk yang dihasilkan oleh teknologi AI.
Murphy mencontohkan salah satu fitur wajah yang umumnya dapat dilihat secara detail untuk membedakan hasil teknologi AI, yaitu gigi. Umumnya, fitur gigi terlihat asimetris atau memiliki jumlah dan letak yang tidak wajar.
Tips Kenali Visual Hasil Manipulasi AI
Ada beberapa tips yang dilansir dari ABC untuk mengenali kejanggalan dari algoritma produk hasil manipulasi teknologi AI berdasarkan visual.
1. Bercak
Umumnya pada hasil gambar yang dihasilkan teknologi AI terlihat bercak, gumpalan, atau buram di beberapa titik.
2. Latar belakang
Latar belakang dari gambar hasil teknologi AI biasanya tampak semrawut, memiliki sudut-sudut yang tidak sejajar, dan tidak masuk akal secara kontekstual.
3. Objek lain yang janggal
Perhatikan objek lain yang tercantum dalam gambar. Misalnya kacamata, biasanya asimetris, bengkok, atau bergerigi. Contoh lainnya misalnya anting, lihat perbedaan anting di telinga kiri dan kanan, atau bahkan perbedaan bentuk kerah atau kain di sisi kiri dan kanan.
4. Rambut
Umumnya, rambut yang terlihat pada gambar hasil teknologi AI tidak menyatu dengan baik dengan kepala.
5. Gigi
Bentuk gigi pada gambar hasil teknologi AI umumnya terlihat tidak simetris, memiliki jumlah, serta posisi yang tidak masuk akal.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.