Liburan Seru di Pantai Mutun, Bandar Lampung

Desiran ombak serta angin sepoi-sepoi pantai bisa membantu anda melepas penat

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jul 2014, 15:08 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2014, 15:08 WIB
Liburan Hemat di Pantai Mutun, Bandar Lampung
Desiran ombak serta angin sepoi-sepoi pantai bisa membantu anda melepas penat

Citizen6, Jakarta Jika berkunjung ke Bandar Lampung, tak afdol rasanya jika tidak mengunjungi pantainya. Ada pantai Pasir Putih yang biasa dikunjungi wisatawan. Sebenarnya Lampung memiliki banyak sekali pantai bersih karena belum banyak wisatawan yang tahu dan datang kesana.

Diantara pantai-pantai yang ada, kali ini saya akan membahas tentang pantai Mutun karena Pantai inilah yang paling sering saya kunjungi. Pantai Mutun adalah pantai yang berada di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pasawaran, Bandar Lampung. Sangat cocok untuk wisata keluarga.

Untuk berkunjung kesana, hanya membutuhkan waktu tempuh 45 menit dengan mobil dari pusat kota Bandar Lampung, relatif singkat bukan? Akses menuju kesana cukup mudah, banyak papan-papan penunjuk jalan yang akan membawa anda melewati Lempasing dan juga pasar ikan sebelum sampai kesana.

Sepanjang perjalanan, anda akan disuguhi pemandangan pinggir pantai di sebelah kiri dan juga bukit-bukit serta gunung kapur di sebelah kanan. Setelah sampai di gang dengan bertuliskan Pantai Mutun, pertama-tama anda akan melewati kebun dengan pohon dan rerumputan yang tinggi, lalu setelah itu baru sampailah anda di Pantai Mutun tersebut.

Untuk masuk kesana, anda akan dikenakan biaya retribusi Rp 5.000 per orang dan Rp 10.000 untuk biaya masuk mobil. Tak masalah jika anda tidak ingin berenang di pantai karena di sana anda bisa menyewa pondokan kecil berukuran 2x2 m yang terbuat dari bambu dan berada di bawah pohon rindang dengan harga Rp 30.000.

Karena saya juga ingin piknik di Pantai Mutun, saya membawa kompor portable beserta peralatan makan dan bahan-bahan makanan untuk dimasak di sana. Biasanya saya akan mencari kerang serta remis untuk langsung direbus dengan jahe lalu dimakan.  Bagi mereka yang berenang di pantai pun bisa mandi disana karena disediakan kamar mandi untuk bilas.
 
Desiran ombak serta angin sepoi-sepoi pantai bisa membantu anda melepas penat, ditambah dengan pemandangan pantai yang indah. Terlihat dari pinggir pantai pulau-pulau yang ada di seberang sana, tidak jauh letaknya.

Bahkan anda bisa menyewa perahu nelayan untuk ke pulau Tangkil yang merupakan salah satu dari pulau-pulau yang kelihatan dari pinggir Pantai Mutun tersebut. Tentunya tak masalah jika  ingin tetap di Pantai Mutun. Anda bisa berjalan kaki dengan santai menyusuri pinggir pantai, mencari remis atau kerang-kerang kecil yang bisa direbus disana dan bisa langsung disantap.

Seperti biasa, disana saya mencari kerang serta remis untuk direbus dengan jahe dan sangat nikmat karena langsung diambil dari pantainya dan masih segar. Karena masih bersihnya pantai ini, maka banyak biota laut yang bisa ditemui disekitar pantai seperti umang-umang, ikan-ikan kecil dan bahkan kepiting kecil yang suka bersembunyi di balik ban-ban bekas yang sengaja ditaruh disana sebagai tempat singgah keong ataupun di batuan karang yang ada.

Jika air laut sedang surut dan di siang hari sekitar pukul 12, banyak bintang laut yang akan ditemukan disana jika kita berjalan ke tengah laut. Jangan takut terbawa arus karena air laut akan menjadi dangkal setinggi mata kaki orang dewasa meskipun rasanya sudah berjalan jauh dari pantai ke tengah laut.

Karena saya sudah beberapa kali mengambil beberapa bintang laut dari Pantai Mutun untuk dikeringkan, maka kali ini saya tidak mengambilnya lagi biarpun bintang laut adalah hal paling menarik yang bisa saya temui di Pantai Mutun ini.
 
Jika anda lapar atau hanya sekedar ingin cemilan, jangan khawatir. Di sana ada banyak pedagang keliling seperti es krim, rujak dan pempek. Karena waktu itu hari sudah siang menjelang sore, maka saya membeli rujak sebagai cemilan yang paling pas.

Sepiring rujak dibandrol seharga Rp 10.000. Cukup puas karena rasanya pantai dan rujak adalah kombinasi yang sempurna untuk dinikmati sambil menunggu waktu matahari terbenam tiba.

Bila ingin menginap di Pantai Mutun, disana juga terdapat beberapa penginapan. Harga untuk menyewa penginapan tersebut berkisar antara Rp 30.000 sampai dengan Rp 50.000 / malam. Tetapi harga tersebut adalah harga untuk hari biasa dan di hari libur nasional akan naik menjadi sekitar Rp 100.000 / malam.

Dengan berlibur di Pantai Mutun, bagi saya adalah liburan asik bersama keluarga untuk melepas penat dengan harga yang cukup murah meriah. Tak perlu merogoh kocek yang dalam untuk refreshing sekedar menjauh dari rutinitas yang ada. Silahkan dicoba!

Pengirim:

Marcellia Kristanti

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.  

Mulai 1 Juli sampai dengan 13 Juli Citizen6 mengadakan program menulis bertopik ke-15: Tempat Asyik Buat Ngabuburit berhadiah router dan merchandise cantik. Info detail di sini

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya