Citizen6, Kendal Ratusan petani dan aktivis menggelar unjuk rasa memperingati hari tani Rabu, 24 September 2014 siang. Dalam aksinya, petani dan aktivis ini mendukung gerakan tanah untuk petani penggarap. Massa juga menggelar aksi teatrikal, menggambarkan penindasan penguasa kepada petani dan membakar boneka jerami. Aksi petani ini mendapat dukungan dari Bupati Kendal yang ikut berorasi dihadapan ratusan pengunjuk rasa
Dengan membawa poster dan boneka yang terbuat dari jerami, ratusan massa terdiri dari petani dan aktivis lingkungan melakukan aksi berjalan kaki menyusuri pantura Kendal menuju gedung DPRD Kabupaten Kendal Jawa Tengah Rabu siang. Sepanjang perjalanan massa meneriakan yel-yel mendukung pengadaan tanah untuk petani pengarap.
Kordinator aksi, Kelana dalam orasinya mendukung peringatan 100 hari bertahannya ibu-ibu petani di Rembang, untuk menolah pendirian pabrik semen. Tidak hanya itu, menolak semua penggusuran tanah atas nama untuk kepentingan negara yang prakteknya merampas tanah dan kehidupan rakyat.
Massa juga menyerukan penolakan terhadap rencana penebangan pohon milik petani oleh PT Perkebunan Nusantara di wilayah Banyuringin dan Kaliputih Singorojo, karena melanggar konstitusi.
Aksi long march sempat memacetkan arus lalu lintas di jalur pantura Kendal. Di depan gedung DPRD Kabupaten Kendal, massa kembali menggelar orasi dan membentangkan spanduk tuntutan.
Aksi petani dan aktivis yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Kendal atau JAMAK mendapat dukungan dari Bupati Kendal Widya Kandi Susanti dengan siap mendukung petani melawan intimidasi dari PT Perkebunan Nasional.
Bupati menghimbau petani untuk menjaga kondusifitas, menyusul rencana penggusuran lahan yang digrap warga oleh serikat pekerja perkebunan Merbuh. Bupati siap turun ke lokasi penggusuran agar kedua pihak menjaga hak masing-masing khususnya petani di desa Kaliputih dan Banyuringin Kecamatan Singorojo.
Dalam aksi memperingati hari tani ini, massa juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan petani melawan penindas. Dua aktivis membalut dirinya dengan lumpur, dan membakar boneka jerami sebagai bentuk perlawanan terhadap penindas. Perwakilan massa kemudian diterima wakil rakyat dan bupati kendal di ruang pertemuan untuk menyampaikan aspirasi.
Baca Juga
Pengirim:
Wahyudi Kendal
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Advertisement