Unik, 7 Masjid Megah Ini Terbuat dari Lumpur

Banyak masjid yang memiliki arsitektur unik dan menakjubkan.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jun 2015, 05:31 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 05:31 WIB
Unik, 7 Masjid Megah Ini Terbuat dari Lumpur
Banyak masjid yang memiliki arsitektur unik dan menakjubkan.

Citizen6, Jakarta Banyak masjid yang memiliki arsitektur unik dan menakjubkan. Bahkan tak sedikit pelancong yang sengaja melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara, hanya untuk merasakan langsung keteduhan hati saat beribadah di masjid unik tersebut.

Siapa yang menduga jika Kota Djenne yang berada di Mali, Afrika Barat, menyimpan keajaiban dalam bentuk sebuah masjid. Sebagai contohnya Masjid Djenne yang memiliki struktur bangunan unik terbuat dari lumpur. Adapun lumpur yang digunakan untuk masjid ini tidaklah sembarangan. Sebelumnya, bata lumpur yang dikenal dengan ferey dikeringkan terlebih dahulu menggunakan panas matahari.

Selain Masjid Djenne, masih ada beberapa masjid unik lainnya. Anda penasaran, simak 7 Masjid Unik Terbuat Dari Lumpur berikut ini.

1. Masjid Sankore, Timbuktu

Masjid Sankore ini terletak di Negara Mali, tepatnya di kota Timbuktu. Masjid ini dibangun pada awal abad 15 M pada akhir kejayaan Kerajaan Mali. Di masjid ini dulunya sebagai pusat pengajaran ilmu agama di Timbuktu. Bentuknya yang unik membuat masjid ini terkenal di seluruh dunia. Masjid Sankore dibangun pada akhir kejayaan Mali, pada abad 15 Masehi.

Sejarah menyebutkan, Masjid Sankore ini merupakan pusat pengajaran dan pengkajian ilmu agama. Bentuknya yang menyerupai istana pasir menjadikannya terkenal di seluruh dunia. Masjid Sankore merupakan satu dari tiga masjid pusat pembelajaran kuno di Timbuktu. Dua masjid lainnya adalah Masjid Sidi Yahya dan Masjid Djinguereber, yang juga tersohor di Timbuktu.

Di awal pembangunannya, kekaisaran Mali mendapat kontrol langsung atas Kota Timbuktu. Tahun 1324 di masa pemerintahan Kaisar Mansa Musa Kankou, Masjid Sankore dirancang menjadi masjid agung pertama kemudian disusul pembangunan Masjid Djinguereber tiga tahun berikutnya. Peletakkan batu pertama diawali oleh perintah hakim ketua kota, Al-Qadi Aqib bin Mahmud bin Umar.

Pada awalnya, Sankore hanya digunakan sebagai masjid. Namun seorang wanita lokal, Madinka, dengan kekayaannya mengubah Sankore menjadi lembaga pengajaran kelas dunia dengan profesor yang setara dengan di luar Afrika. Masjid yang saat ini sudah menjadi pusat pendidikan kelas dunia itu dirancang sedemikian rupa, sehingga dimensi bangunan tepat menghadap ke Ka’bah di Makkah.

Selengkapnya

Pengirim:

'Unique

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya