Ngerinya Geng Motor Berbahaya dalam Bidikan Kamera

Geng motor yang satu ini terkenal berbahaya dan mengerikan di negara asalnya. Bagaimana kisah mereka?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 03 Jul 2015, 14:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2015, 14:30 WIB
Mighty Mongrel Mob, Geng Motor Berbahaya dalam Bidikan Kamera
Geng motor yang satu ini terkenal berbahaya dan mengerikan di negara asalnya. Bagaimana kisah mereka?

Citizen6, Jakarta Yakuza, mafia, hanyalah segelintir istilah untuk menunjukkan beberapa geng yang dikenal dengan kekejaman mereka. Jepang, Italia, serta Meksiko adalah negara yang paling kuat cap gengnya. Namun bagaimana dengan Selandia Baru?

Tahukah Anda, di Selandia Baru pun terdapat geng motor yang disegani bahkan membuat takut banyak pihak. Nama geng motor tersebut yakni Mighty Mongrel Mob. Akan tetapi, mengapa nama geng tersebut tidak terlalu dikenal?

dailymail.co.uk

Ada alasan khusus mengapa nama geng ini tidak terlalu santer terdengar. Selama ini, geng menakutkan ini biasa bergerak di bawah bayang-bayang (underground). Hal ini yang membuat mereka seolah tak terlacak, meski diketahui banyak orang.

Akan tetapi, seorang fotografer bernama Jono Rotman berhasil mendapatkan kepercayaan geng tersebut. Ia juga berhasil membidik sosok-sosok terkenal di geng tersebut.

Dilansir dari Dailymail, Jumat (03/07/2015), selama delapan tahun terakhir, Jono menghabiskan waktu bersama Mob, mengambil foto budaya, adat istiadat, bahkan bentrok berdarah dengan kelompok saingan.

dailymail.co.uk

"Kisah hidup mereka benar-benar penuh kekerasan dan berlumur darah. Aku sendiri merasa terintimidasi saat memulai proyek ini," ujar Jono. "Ada hal yang tak bisa dikatakan bahwa mereka bisa membunuhku kapan saja."

Jono mulai mendapat kepercayaan mereka saat ia mengambil foto-foto suasana di penjara Selandia Baru. Ia menghubungi petugas yang dapat menjadi penghubung dirinya dengan geng tersebut.

Wajah-wajah dalam foto yang diambil Jono dipenuhi oleh tato dan simbol pertentangan. Meski demikian, Jono ingin saat seseorang melihat foto-fotonya, masyarakat melihatnya sebagai karya seni, bukan sebagai representasi kekerasan. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya