Suku Osing di Banyuwangi, Konsisten Pertahankan Tradisi

Osing, salah satu suku di Jawa yang konon nenek moyang mereka menolak perkembangan agama yang beredar saat itu.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 13 Mei 2016, 14:46 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 14:46 WIB
Suku Osing di Banyuwangi, Konsisten Pertahankan Tradisi
Osing, salah satu suku di Jawa yang konon nenek moyang mereka menolak perkembangan agama yang beredar saat itu.

Citizen6, Banyuwangi - Banyak yang masih asing ketika ada yang menyebut Osing. Padahal sejarah keberadaan mereka telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Osing, salah satu suku di Jawa yang konon nenek moyang mereka menolak perkembangan agama yang beredar saat itu. 

Namun ada juga yang mengatakan, Osing berasal dari kata “sing” yang artinya tidak. Menurut sejarahnya, dulu Belanda mempunyai strategi membunuh semua warga yang ada di kerajaan Blambangan Jawa Timur. Namun, strategi busuk Belanda ini tercium oleh warga.

Saat Belanda bertanya kepada warga apakah mereka warga Blambangan, mereka menjawab, sing. Mereka lalu menyingkir ke daerah aman, daerah pinggiran Banyuwangi.

Minggu, 8 Mei 2016, kami bersama teman-teman berkesempatan mengunjungi desa adat suku Osing di Kemiren, Glahah. Sampai hari ini, warga Kemiren tetap melestarikan adat istiadat yang diwariskan leluhurnya. Suku osing adalah suku asli Banyuwangi.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya