Indonesia Kita Usung Budaya Betawi di Pentasnya yang ke-19

Tahun 2016 Indonesia Kita hadir dalam balutan tema “Heritage of Indonesia: Dari Warisan Menjadi Wawasan”.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mei 2016, 14:31 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 14:31 WIB
Indonesia Kita Usung Budaya Betawi di Pentasnya yang ke-19
Tahun 2016 Indonesia Kita hadir dalam balutan tema “Heritage of Indonesia: Dari Warisan Menjadi Wawasan”.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2016 Indonesia Kita hadir dalam balutan tema “Heritage of Indonesia: Dari Warisan Menjadi Wawasan”. Pentas mendatang merupakan pentas Indonesia Kita yang ke-19, yang akan mengambil warisan Lenong Betawi untuk dipersembahkan kepada masyarakat, dengan judul lakon “Komedi Tali Jodo”.

Komedi TaliJodo akan hadir dengan mengolah lagu-lagu warisanBenyamin S dan beragam khasanah seni Betawi. Lakon Komedi TaliJodo mengisahkan tentang cinta dan persahabatan yang terseret dalam pusaran politik berlatarJakarta hari ini.

Diambil dari ide “Three Musketeer” di mana ada tiga orang yang bersahabat datang ke Ibukota Jakarta, dengan membawa semangat persahabatan “Satu Untuk Semua, Semua Untuk Satu”. Namun sesampainya di Ibukota Jakarta yang sarat dengan berbagai masalah, menunaikan janji tidaklah mudah.

Semangat itu menjadi pudar. Diawali dengan perebutan cinta yang berkembang dengan pergesekan-pergesekan, dan kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan politik dan kepentingan bisnis.

Pentas Komedi Tali Jodo ini dikemas dengan guyonan khas Indonesia Kita dan menjadi semakin menarik karena berkolaborasi dengan komedian dan seniman Betawi.

Komedi Tali Jodo akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat pada Jumat – Sabtu, 27 – 28 Mei 2016 - Pukul 20.00.

Seperti sebelumnya Butet Kartaredjasa, Agus Noor dan Djaduk Ferianto menjaditim kreatifnya.  Pentas kali ini juga melibatkan Kelompok Teater Abnon dan Jakarta Street Music.

Indonesia Kita mulai menggelar pertunjukan sejak tahun 2011, dan sejak itulah pentas-pentas yang diadakan menjadi “laboratorium kreatif” bagi berbagai seniman, baik lintas bidang, lintas kultural dan lintas generasi. Dari satu pentas ke pentas lainnya, pada akhirnya mengkristal menjadi sebuah ikhtiar untuk semakin memahami bagaimana proses “menjadi Indonesia” 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya