Pertahankan Tradisi, Silat Haji Salam Banten Ajarkan Jurus Sambut

Ingin pertahankan pencak silat sebagai warisan budaya, Garis Paksi dan Pencak Silat Haji Salam (PSHS) menggelar seminar serta workshop.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 03 Okt 2016, 11:13 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 11:13 WIB
Silat, Seni Beladiri Indonesia yang Memukau Dunia
Ternyata sejagat amat terpukau gerakan-gerakan beladiri pencak silat. Ini diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu wilayah Tatar Sunda, Banten memiliki kekayaan materi silat yang belum banyak diketahui masyarakat. Untuk lebih mengenalkan pencak silat Banten, Lembaga Pewarisan Pencak Silat Indonesia (Garis Paksi) menyelenggarakan seminar pencak silat pada Minggu, (2/10/2016).

Seminar yang diselenggarakan di Gedung Lembaga Budaya Sunda Universitas Pasundan, Bandung, Jawa Barat, ini menghadirkan praktisi silat dari Pencak Silat Haji Salam (PSHS) Banten. PSHS memiliki keunikan dalam mengantisipasi serangan lawan.

"Aliran Haji Salam termasuk dalam aliran silat tangan kosong yang mengandalkan kecepatan dan reflek tubuh. Dari gerak tangan, langkah kaki, sampai dengan bahu mengandalkan akurasi dan timing tepat dalam gerakan-gerakannya. Tidak ada unsur magis atau amalan yang harus dilakoni oleh para muridnya untuk menguasai jurus-jurus tertentu," kata praktisi silat Banten, Faisal Bantani, mengungkapkan kelebihan dari jurus silat Haji Salam ini.

Dalam seminar ini, hadir pula Sumianto, praktisi PSHS yang mengajarkan jurus-jurus dasar pencak silat khas Banten. "Saya selama beberapa tahun pernah tinggal di Riau. Tapi setelah saya kembali ke Banten dan melihat PSHS hanya eksis di Banten saja, maka saya berniat untuk mengembangkan di luar Banten. Bahkan, saya ingin mengajarkan PSHS di Bandung," tutur Sumianto.

Ia menuturkan, gerakan bela diri PSHS terdiri dari 12 jurus inti, 23 jurus sambut, dan 17 jurus sambut-isi atau sambut ewoh yang secara efektif dapat digunakan untuk melumpuhkan lawan.

"Gerakan pencak silat di mana-mana bentuknya banyak yang sama, tapi namanya saja yang berbeda di setiap daerah. Uniknya karena Haji Salam banyak belajar berbagai aliran silat, semua aliran silat ada di PSHS. Mengambil inti-inti dari berbagai aliran kemudian diramu oleh Haji Salam ke dalam jurus dan aplikasinya," lanjut.

Simak kelanjutan artikel ini di Forum Liputan6 yang diunggah oleh akun @GarisPaksi dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Ini Alasan Bule di Inggris Gemar Makan Tempe. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya