Takut Tak Bisa Pulang, Pria Nekat Bergantung di Pintu Kereta Cepat

Telat naik kereta terakhir, pria 44 tahun asal kota Akashi nekat gelantungan di pintu gerbong kereta.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 11 Apr 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 10:00 WIB
3 Alasan Mengapa Orang Jepang Tidak Mengobrol di Kereta
Kereta di Jepang. Source: matcha-jp.com

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang akan kamu lakukan jika sampai terlambat naik kereta terakhir? Mungkin naik taksi bisa jadi pilihan yang rasional untuk dipilih banyak orang, meski tarifnya jauh lebih mahal.

Namun, pilihan semacam itu pasti tak dapat kita pikirkan dikala kondisi tubuh sedang mabuk. Alih-alih menggunakan taksi setelah tak dapat kereta terakhir, seorang pria di Jepang justru gelantungan di pintu kereta.

Melansir laman Tokyo Reporter, seorang pria mabuk berusia 44 tahun sempat membahayakan 700 penumpang akibat ulahnya menggantung di pintu kereta. Insiden tersebut dilakukan oleh seorang pekerja kantoran bernama Shigeki Nagao.

Tepatnya pada pukul 1:10 pagi, pria itu rencananya akan turun di stasiun kota Akashi dimana tempatnya tinggal. Nagao diketahui akan naik kereta dari Stasiun Sannomiya, Kobe. Namun saat Nagao datang ke stasiun, ia terlambat untuk masuk gerbong dan akhirnya nekat memutuskan bergelantungan di sisi gerbong kereta.

Mulanya saat kereta berangkat dari stasiun, sang masinis tidak menyadari aksi Nagao. Setelah melakukan perjalanan tujuh meter dari stasiun, masinis melakukan pemberhentian darurat karena melihat Nagao di gerbong luar kereta.

Tak ada korban yang terluka

Ketinggalan Kereta Terakhir, Pria di Jepang Nekat Gelantungan di Pintu Gerbong
(Ilustrasi: Tokyo Reporter) Ilustrasi Nagao bergelantungan di gerbong kereta.

Untuk mengatasi hal ini, pihak stasiun kemudian menelepon kepolisian dan berusaha menurunkan pria itu dari pintu kereta. Polisi menyangka kuat bahwa aksi nekat Nagao yang dilakukan karena pria itu tengah mabuk.

"Saya pikir kalau saya tidak naik (kereta), saya tak akan bisa pulang," ujar Nagao ketika dimintai keterangan di Kantor Polisi Fukiai.

Mungkin karena mabuk pria itu tidak menyadari bahwa ia harus menantang risiko bahaya, dengan bergelantungan di kereta. Jika sampai aksi tak ketahuan masinis, Nagao harus bergelantungan di pintu kereta hingga sejauh 22 kilometer.

Meski begitu, tindakan cepat masinis juga turut menyelamatkan nyawa Nagao. Beruntungnya, pemberhentian darurat juga tidak menyebabkan luka pada para penumpang kereta. Setelah insiden itu berlangsung, kereta kemudian berangkat kembali setelah 20 menit kemudian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya