Liputan6.com, Jakarta - Hoaks atau berita bohong, masih menjadi permasalahan yang sering muncul di kalangan masyarakat. Kurangnya kemampuan dalam memproses informasi dan kebiasaan untuk tidak mengecek ulang sebuah informasi, menjadi pemicu banyaknya berita hoaks yang beredar luas.
Baca Juga
Advertisement
Jika dilihat dari beberapa sudut pandang, berita hoaks tentu dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Baik kerugian secara materil maupun nonmateril.
Selain banyak disebar melalui broadcast grup di aplikasi pesan singkat, berita hoaks sering kali disebarkan melalui media sosial. Biasanya, berita yang disebar berupa tautan atau sebuah foto yang menampilkan judul berita.
Dampaknya, portal berita yang dijadikan sasaran bisa menerima banyak kerugian. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata berita seperti itu dapat dimanipulasi?
Sebuah akun Twitter bernama @ecek2 mengunggah sebuah jalan pintas untuk membuat berita hoaks dari sebuah situs berita. Prosesnya dilakukan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript.
Pada utas tersebut, ia juga menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk bisa mengedit sebuah judul berita. Namun, tidak hanya itu, ternyata ada aplikasi khusus yang juga bisa digunakan untuk membuat pesan palsu. Selain foto pesan palsu, ia juga melampirkan aplikasi pembuat fake chat tersebut.Â
Buat yang mudah percaya dengan skrinsut. Cek ulang sebelum disebarkan gaes, daripada malu 😀. pic.twitter.com/uYnWjzo8b5
— Agus (@ecek2) 16 Mei 2019
Kalo fake chat udah pada tau kan ya?Cuman mengingatkan, sapa tau pada lupa 😀.Mari kita produksi hoax sebanyak2nya. Hahahahaha.Aplikasinya: https://t.co/sll3WM3Nac pic.twitter.com/RbH8PI5xik
— Agus (@ecek2) 16 Mei 2019
Respons Warganet
Tak butuh waktu lama, utas tersebut pun menyebar dengan sangat cepat dan menjadi viral. Hingga saat ini, twit tersebut telah mendapat lebih dari 30.000 retweet. Sejalan dengan banyaknya retweet dan likes pada utas tersebut, respons yang diberikan warganet pun beragam.
Mereka berbondong-bondong mempraktikkan cara tersebut untuk membuktikannya sendiri. Hasilnya, warganet pun membuat judul berita yang unik dan mengundang tawa.
Diharapkan, dengan adanya penjelasan ini dapat membuat masyarakat menjadi lebih kritis dan berhati-hati lagi saat menerima sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya. Serta, diharapkan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berbagai berita palsu.
1. Alasan Klasik
It works pic.twitter.com/eMOPK3CXzv
— Rizky (@rizkyaditamar) 16 Mei 2019
2. Kebenaran yang Terungkap
Ngetes. Gampang ya ternyata bikin hoax. pic.twitter.com/1lOw5XXDA2
— Digital Download #GilbhasTeaterJakarta (@gilbhas) 16 Mei 2019Â
3. Kebiasaan Setiap Bulan Puasa
Iyayak bisa pic.twitter.com/gmiHdydbyy
— pronominal (@HilmyNauf) 16 Mei 2019
4. Anak Twitter Sejati, Nih!
asik bisa bikin hoax pic.twitter.com/FkfpzWzmrx
— fauzul faqih (@fffaqi) 16 Mei 2019
5. Ternyata Ini Hasilnya
Wow beneran bisa.......... pic.twitter.com/nRqCxxGgeS
— siapa sih ini (@ehbram) 16 Mei 2019Â
Reporter:
Rahma Wulan Mei Anjaeni
Universitas Pendidikan Indonesia
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement