Jangan Terkecoh, Ketahui 7 Mitos Keliru Tentang Penggunaan Masker Ini

Sayang masih banyak orang yang salah kaprah tentang penggunaan masker yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 20:00 WIB
[Fimela] Virus Corona
Ilustrasi mengenakan masker untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh | unsplash.com/@anikolleshi

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Virus Corona Covid-19 membuat kita wajib menggunakan masker ketika keluar rumah. Tak peduli ke ruang terbuka atau tertutup, kita diwajibkan mengenakan masker untuk menghindari diri dari penularan Covid-19.

Masker pun kini menjadi benda wajib yang tentu dimiliki semua orang saat ini. Tak hanya tenaga medis, semua orang kini telah familiar dengan masker.

Namun sayang masih banyak orang yang salah kaprah tentang penggunaan masker yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Oleh karena itu ada baiknya kalian memahami betul mitos-mitos tersebut agar bisa menjaga diri dengan lebih baik menggunakan masker. Dikutip dari AAP.Org, berikut ini sejumlah mitos yang harus kamu ketahui soal masker:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Kalian Tidak Perlu Masker Jika Anda Sehat

ilustrasi berlibur tetap menggunakan masker/pexels
ilustrasi berlibur tetap menggunakan masker/pexels

Pada awal pandemi Virus Corona COVID-19, orang yang sehat memang disarankan untuk tidak menggunakan masker.

Namun ketika para ilmuwan mempelajari penyebaran SARS-CoV-2 lebih lanjut, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan bahwa semua orang wajib menggunakan masker, bahkan orang yang sehat sekali pun. Mereka juga harus berjaga jarak setidaknya 6 kaki atau 1,83 meter. 

Alasan utama orang-orang dianjurkan untuk memakai masker adalah, melindungi manusia dari droplets atau cairan tubuh manusia. Cairan ini terdapat ketika seseorang berbicara, bersin atau batuk. Orang yang tertular bisa saja menunjukan gejala, namun juga bisa tidak sama sekali.

2. Semua Harus Memakai Masker Medis atau N95

Masker N95
Masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk (terutama PM10).

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan bahwa orang-orang setidaknya menggunakan masker kain dan bukan masker medis atau N95. Pasalnya masker-masker tersebut lebih diutamakan untuk para dokter yang berada di garis depan melawan pandemi Virus Corona COVID-19.

CDC sendiri menyarankan bahwa masker non-medis ini dapat didapatkan di toko atau bisa dibuat dari rumah sendiri.

3. Masker Longgar Tak Masalah

[Fimela] ilustrasi masker
masker untuk menghindari virus corona | pexels.com/@cottonbro

Jangan pernah memakai masker yang longgar. Ini salah.

Menggunakan masker yang baik adalah yang menutupi hidung dan mulut. Jika masker longgar, maka tidak menjamin orang tersebut terhindar droplets atau virus yang menyebar di udara.

"Kuncinya adalah memastikan masker wajah Anda pas dengan nyaman," kata CDC, dan sepenuhnya menutupi mulut dan hidung untuk membantu mencegah cairan dari tubuh keluar.

Selain itu, penting untuk memastikan Anda bisa bernafas dengan baik saat mengenakan masker.

4. Masker Kain Melindungi Orang dari COVID-19

ilustrasi masker/unsplash
ilustrasi masker/unsplash

Masih belum ada studi yang jelas apakah masker kain bisa melindungi orang dari SARS CoV-2, seperti yang dilaporkan oleh National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (NASEM). Yang pasti, masker kain dapat mencegah pasien yang telah tertular menyebarkan virusnya kepada orang lain. 

Namun tak hanya memakai masker, prosedur pencegahan seperti rajin-rajin mencuci tangan dan physical distancing juga dapat mencegah penyebaran virus.

Jadi, untuk mencegah penyebaran virus ini dibutuhkan beberapa cara, ujar Gonzalo Bearman, M.D., seorang ahli epidemiologi rumah sakit dan ketua Divisi Penyakit Menular di Virginia Commonwealth University School of Medicine. 

5. Bayi Harus Menggunakan Masker

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Bayi di bawah usia dua tahun tidak harus menggunakan masker, kata CDC.

Orang-orang yang memiliki masalah pernafasan atau lumpuh, tidak dapat menggunakan maskernya sendiri, tak sadarkan diri, juga tak harus memakai masker.

6. Menggunakan Masker Saat Berenang

Ilustrasi berenang
Ilustrasi berenang. Sumber foto: unsplash.com/Haley Phelps.

Kalian tentunya tidak dapat menggunakan masker saat berenang, karena bisa basah. 

"Masalah utama ketika menggunakan masker saat berenang adalah bisa basah. Kemudian bernapas melalui masker itu - adalah bahaya," kata Boris Lushniak, M.D., dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Maryland dan mantan penjabat dan wakil dokter bedah umum AS.

Satu-satunya cara untuk menghindari penularan yang lebih besar adalah physical distancing dengan orang yang telah selesai berenang dengan jarak 1.83 meter. Cuci tangan sesering mungki usai berenang. 

7. Masker Tidak Perlu Dicuci

Ilustrasi Pakai Masker
Ilustrasi pakai masker. (dok. Unsplash.com/@duongdaihiep123)

Jangan pernah melakukannya.

Masker kain juga perlu dicuci, karena benda itu bisa mengumpulkan banyak kuman selama pemakaian, seperti saran CDC.

Masker dapat dicuci dengan air hangat,  jangan lupa untuk memberikan campuran larutan pemutih dan air (4 sendok teh pemutih rumah tangga per 1 liter air suhu kamar) dan rendam masker Anda selama 5 menit. Lalu bilas dengan air dingin atau suhu kamar.

Reporter: Yohana Belinda

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya